Mohon tunggu...
Maudy Amalia
Maudy Amalia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Lakukan yang terbaik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengembangkan Kreativitas Masyarakat melalui Pelatihan Pembuatan Batik Berbasis Ragam Hias Situs Candi Singhasari

6 November 2022   05:11 Diperbarui: 6 November 2022   06:44 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri: Para Peserta Kegiatan Membatik dari Kelurahan Candirenggo

Candirenggo adalah salah satu kelurahan di Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang yang mempunyai beraneka ragam peninggalan sejarah, mulai dari Candi Singhasari hingga Arca Dwarapala Raksasa. Ini menunjukkan bahwa Kelurahan Candirenggo telah menjadi wilayah penting di masa lalu. Posisi dan peranan penting Kelurahan Candirenggo perlu direvitalisasi kembali, mengingat pemanfaatan potensinya masih belum maksimal. Beberapa tinggalan dan situs bersejarah hanya dimanfaatkan sebatas kunjungan fisik.

Menyikapi permasalahan tersebut Tim Pengabdian Kepada Masyarakat dari Departemen Sejarah, Universitas Negeri Malang berinisiatif untuk memanfaatkan potensi yang ada di Kelurahan Candirenggo. Adapun inisiatif yang dimaksud yaitu dengan melaksanakan pelatihan pembuatan batik cap monokromatik berbasis situs motif relief yang terdapat pada Candi Singhasari dan areal sekitarnya sebagai merchandise ikonik wisata sejarah.

Kegiatan pelatihan yang dilaksanakan dalam dua hari ini (26-27 Oktober 2022) bertujuan untuk mengenalkan peninggalan bersejarah melalui produk ekonomi kreatif. Dalam pelaksanaannya, Tim Pengabdian Kepada Masyarakat dari Departemen Sejarah Universitas Negeri Malang bekerja sama dengan berbagai pihak. Mulai dari pemerintah desa, warga setempat, hingga melibatkan juga pihak alumni Departemen Sejarah UM yang saat ini berkarya di galeri Batik Soendari.

Hasil kolaborasi tersebut menghasilkan motif batik monokromatik berbentuk suluran yang terinspirasi dari beberapa peninggalan sejarah di Kelurahan Candirenggo. Motif tersebut mengambil inspirasi dari berbagai ragam hias yang terdapat relief Candi Singhasari, Kepala Kala, Arca Dwarapala, dan khususnya ragam hias sisi kanan-kiri Arca Prajnaparamita (Ken Dedes) yang berada di areal Candi Singhasari. Motif ini diberi nama Singhāsana Padma. Pemilihan bentuk suluran dari hasil motif Singa yang distilir ini dilakukan untuk menghormati nilai yang dianut masyarakat setempat, sehingga produk luarannya nanti dapat diterima secara luas.

Motif batik yang telah diproduksi kemudian dibagikan kepada para peserta pengabdian, yaitu ibu-ibu PKK dan sebagian pemuda Karang Taruna yang belum mempunyai pengalaman membatik (pemula). Dalam kegiatan pelatihan ini, para peserta diberikan pelatihan tentang tata cara mencanting, mewarnai, nglorot, hingga menjemur batik yang baik. Di sela-sela pelatihan, tim pelatih menekankan kepada para peserta untuk menjaga dan melestarikan salah satu kekayaan bangsa Indonesia ini.

Antusiasme Masyarakat dalam Kegiatan Pelatihan Membatik/Dokpri
Antusiasme Masyarakat dalam Kegiatan Pelatihan Membatik/Dokpri

Antusiasme mengikuti kegiatan pelatihan ini terlihat sangat jelas dari raut wajah para peserta. Selain antusiasme, harapan masyarakat juga sangat tinggi terhadap kegiatan ini. Hal ini disampaikan oleh Ibu Mariati, selaku Lurah Candirenggo. Menurutnya, produk hasil akhir kegiatan pengabdian ini diharapkan dapat menjadi icon baru untuk masyarakat Singosari.

Besarnya harapan terhadap kegiatan ini juga disampaikan oleh peserta di sela-sela kegiatan. Musliha, perwakilan ibu-ibu PKK mengharapkan pelatihan pembuatan batik ini dapat dilakukan kembali dengan skala kegiatan dan alokasi waktu lebih banyak agar terjadi pemerataan sumber daya manusia yang berkualitas. Selain itu, Musliha juga menyampaikan bahwa pengetahuan dan pengalaman membatik ini dapat dimanfaatkan untuk bekal berwirausaha.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun