Oleh : Rokhimatus SholekhahÂ
" Jika 50 persen dari cinta adalah perhatian, maka 50 -nya lagi adalah saling menghormati" mengutip dawuh dari Agus Muhammad Abdurrahman Al-Kautsar.Â
" Mencintai itu tidak cukup dengan tidak melukai yang dicintai. Tapi juga harus sabar dilukai oleh yang dicintai" dawuh Agus Ahmad Bahaudin Nursalim.
" Pasangan yang baik bukanlah yang datang dengan segala kelebihannya, melainkan yang tidak meninggalkan kita dengan segala kekurangannya" dawuh Agus Miftah Maulana Habiburrahman.
   Seperti yang kita ketahui, banyak maqolah yang mengatakan bahwa hati ibarat kaca. Hati yang bersih diibaratkan kaca yang bersih pula. Apakah kita nyaman dan bisa menggunakan kaca yang kotor? Apakah tidak terlalu berbahaya jika kaca spion kita tertutup noda atau debu yang terlalu membandel? Tentu saja bahaya! Dan kita akan menuai celaka.
Oleh karena itu, sebelum pergi atau menggunakan kendaraan, kiranya kita lebih baik mengecek keadaan spion. Juga dikatakan bahwa hati pun demikian, akan terlalu bahaya jika hati kita keruh atau kurang pencahayaan yang bersumber dari kebaikan disekitar kita. Dzikir bagi hati itu bagaikan air bagi ikan, kita ketahui tidak semua ikan mampu bertahan lama setelah jauh dari air, maka dari itu hati pun demikian. Tak semua hati mampu menjauh terlalu lama dari dzikir, dzikir itu eling atau ingat. Jadi, barang siapa yang ingat atau dzikir, berarti dia bukan termasuk orang yang lalai.
Salah satu cara agar kita mendapatkan hati yang bersih atau konsisten dalam berdzikir adalah sering mendengar Kalam hikmah dari ulama. Maka dengan begitu, diharapakan hati yang kering dan kotor akan menjadi sedikit tersiram kesejukan lewat kalam hikmah ulama.
Diibaratkan pula seperti batu yang keras, dimana jika batu tersebut terkena air secara terus-menerus maka akan menjadi berlubang, meski hanya memiliki kemungkinan kecil.Â
Teruslah melanjutkan proses mengaji dan mencari ilmu, jangan sampai menyerah ditengah jalan. Semoga akan selalu ada barokah dan kemudahan yang mengalir ke dalam hidup kita. Amiiin....
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H