Mohon tunggu...
MatusBest
MatusBest Mohon Tunggu... Lainnya - Santri

Hobi : membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pentingnya Sikat Gigi

14 Juni 2023   23:03 Diperbarui: 14 Juni 2023   23:23 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

  Mayoritas dari kita sudah tidak asing dengan budaya sikat gigi atau menyikat gigi. Alat yang digunakan adalah sikat gigi dan juga pasta gigi. Berbeda dengan belasan tahun silam, menyikat gigi hanya dilakukan dengan bahan seadanya, atau bahkan ada yang menggunakan pecahan genting atau batu bata yang dihaluskan lagi. Kini, masalah menyikat gigi sudah menjadi perhatian bagi komunitas rakyat Indonesia pada umumnya, belasan pabrik berlomba-lomba untuk menawarkan produk pasta gigi maupun sikat gigi. Jadi, di zaman yang seperti ini, kita tak perlu risau dan kesusahan untuk mencari alat untuk menyikat gigi.

   Lalu apa hubungannya menyikat gigi dengan ajaran Islam? Apakah dalam Islam memang ada anjuran untuk menyikat gigi?  Dalam perkembangannya, sikat gigi merupakan terobosan pengganti siwak bagi orang zaman dahulu. Siwak sendiri memang disunnahkan oleh Baginda Nabi yang memang menyukai perkara yang bersih bahkan sampai pada perkara membersihkan mulut. 

Dalam hadis juga dijelaskan bahwa nabi bersabda " jika aku tidak khawatir siwak ini akan memberatkan ummatku, maka niscaya aku akan mewajibkannya" seberapa penting siwak itu sampai nabi juga menetapkannya dalam kehidupan sehari-hari? Begini, nabi adalah seseorang yang sangat memerhatikan penampilan dan gaya hidup saat bertemu dengan orang lain. Ini juga dapat disebut dengan adab bertemu dengan orang lain, nabi menyukai wewangian dan kebersihan, nabi pun menganjurkan hal tersebut kepada umatnya.

    Bahkan sikat gigi atau pengganti siwak ini juga termasuk tanda seseorang mencintai dirinya, mengutip dawuh " mboh piye piye, nek ketemu Karo uwong iku mbok Yo seng resik, paling ora minimal Yo sikatan, adab kui nek gawe ketemu uwong, minimal sikatan Ben seger tur ora mambu, apik meneh nek nganggo wangi-wangi" ngendikonipun Agus Muhammad Iqdam Cholid dalam sebuah kesempatan. Dapat diambil pelajaran bahwa, siwak atau dalam artian Sika gigi termasuk amalan yang baik, tentu jika sembari diniatkan untuk ittiba' binnabi. Adapun manfaat siwak atau sikat gigi diantaranya:

1. Menjadikan akal semakin terasah 

2. Memudahkan untuk menghafal 

3. Memudahkan untuk menyampaikan sesuatu ( menambah kecerdasan dan kualitas daya ingat)

Dalam hadis dikatakan bahwa sholat dengan bersiwak terlebih dahulu  memiliki nilai pahala yang berbeda dengan sholat yang tanpa bersiwak terlebih dahulu dengan selisih 70 derajat.

Dalam hadis juga dikatakan " innamal a'malu binniat " segala sesuatu itu tergantung niat, maka pekerjaan menyikat gigi yang notabene hanya untuk membersihkan gigi ini kita niatkan untuk ittiba'binnabi atau mengikuti Sunnah beliau, pekerjaan yang secara dhohir seperti amal dunia ,bisa saja mengandung kebaikan dan bernilai pahala akhirat. Seperti, jika kita makan diniatkan dengan membaca doa untuk ittiba'binnabi dan juga menyengaja sebagai sarana mengisi energi untuk ibadah, mengaji, dan taqwa kepada Allah, maka itu bernilai ibadah. Begitu juga dengan amal yang lain. 

Mari, mulai sekarang kita selipkan niat yang baik dalam setiap pekerjaan yang kita lakukan. semoga Allah memberikan kemudahan kepada kita untuk menjalankan amal kebaikan, amiiin.

14 Juni 2023

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun