Mohon tunggu...
MatusBest
MatusBest Mohon Tunggu... Lainnya - Santri

Hobi : membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Roman

A Letter

14 Juni 2023   00:43 Diperbarui: 14 Juni 2023   00:49 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Roman. Sumber ilustrasi: pixabay.com/qrzt

Aku memilik sajak Rindu yang selalu kutuang dalam rapalan bait yang indah.

Aku juga memiliki puisi paling indah yang tidak bisa menggambarkan betapa berpendidikan dirimu, seseorang yang sulit untuk kugapai.

Aku mengadakan pertemuan berencana dengan kerinduan agar kami semakin berteman akrab, aku berselancar bukan lagi sendiri. Ada pesonamu yang mengikutinya, ada suaramu yang andil di dalamnya.

Derap langkahku, ingin rasanya aku samakan dengan derap langkahmu, menuju sebuah majlis yang indah.

Rapalan doaku ingin kuarahkan pada sebuah nama, namun tidak bisa! Allah masih menjaganya dalam rahasia, dan jika aku ingin merengkuhnya... Ada sesuatu yang harus kulakukan.

Perihal pengorbanan? Lupakan saja. Seharusnya kita sangat bersyukur karena hingga kini tidak ada pengobatan yang mampu menyembuhkannya kecuali gema syair cintanya. Lekaslah sembuh, dengan caramu sendiri.

Jangan lupa maafkan aku, mungkin bukan aku, lebih tepatnya perasaanku. Tapi nampaknya rasaku tidaklah berpengaruh padamu, karena rasa itu berhenti disebuah tempat dan aku yakin ia tak akan sampai di sampingmu, aku yakin....

Lekaslah membaik

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Roman Selengkapnya
Lihat Roman Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun