Mohon tunggu...
MatusBest
MatusBest Mohon Tunggu... Lainnya - Santri

Hobi : membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Nom-Noman Nyeni

8 Juni 2023   13:48 Diperbarui: 11 Juni 2023   02:50 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Kaum muda zaman sekarang adalah kaum muda yang sudah berbeda berpuluh-puluh derajat dengan kaum muda zaman dahulu. Tontonan televisi yang mereka tonton adalah tontonan yang seharusnya tidak mereka tonton diusia yang masih sangat muda. Kenapa? Perkembangan zaman yang sudah sangat sulit untuk ditebak dan dikendalikan ini memang menjadi masalah tersendiri bagi orang tua, utamanya adalah ibu.

Tayangan yang disajikan, produk yang dipromosikan dan juga tawaran kurang masuk akal lainnya secara cepat atau lambat juga akan semakin meracuni generasi muda yang kini nalarnya semakin lebih condong kepada dunia Maya ketimbang dunia nyata. 

Buktinya, mereka akan lebih mudah menangis ketika melihat film yang pemain perempuannya sakit atau diselingkuhi, ketimbang menangis karena dimarahi ibunya ketika melakukan suatu kesalahan. Lalu, dimana letak kesalahannya? Inilah kesalahan yang sudah kaprah dan sulit untuk kita kenali. Dunia Maya menjadi dunia anak muda yang sangat sulit dijangkau oleh generasi tua. 

Orang tua mungkin saja memiliki kekhawatiran perihal bagaimana cara anaknya menggunakan atau memanfaatkan hp, niatan untuk memantau pun menjadi angan semata karena apa? Orang tua adalah orang yang gaptek atau kurang paham mengenai teknologi apalagi hp. Jadilah orang tua zaman sekarang menjadi orang tua yang hanya bisa menegur, tak mampu memberi contoh apalagi menghentikan perilaku anaknya yang kurang baik.

Sebaiknya, orang tua juga harus memiliki kemampuan paling tidak untuk membuka media sosial seperti Facebook dan lain-lain untuk bisa memantau bagaimana Sang anak berinteraksi dengan dunia mayanya. 

Dengan pengawasan dan pemantauan dari orang tua, paling tidak akan meminimalisir jumlah anak yang pacaran, kabur bersama pacar, jalan malam sambil nongkrong bersama pacar, bolos sekolah bersama pacar, atau apapun itu tentang segala maksiat yang berhubungan dengan pacar. Jangan pernah lengah dan lelah untuk selalu menjadi pemantau dan pendidik nomor satu bagi anak. 

Ingat! Anak adalah kaca bagi kita dimasa yang akan datang. Seseorang yang dimasa tuanya kurang dihormati anaknya, tidak memiliki anak yang berbakti dan peduli dimasa tuanya, mungkin saja sedari mudanya ia kurang membimbing anaknya bagaimana cara untuk tetap dirumah dan membantu orang tua, bagaimana agar tetap sabar dan  bagaimana agar menjadi anak yang berbakti dan lain sebagainya.

Terobosan baru yang dilakukan oleh para Kyai dan Gus muda adalah salah satu upaya yang tidak boleh diremehkan. Jangan malah menjadi orang tua yang mendukung ketika anak akan bermaksiat. 

Giliran anak pergi dengan pacar malah diperbolehkan, anak pergi nongkrong malah diberi uang saku, Jangan! Jadilah yang nomor satu dalam memberikan amar makruf nahi mungkar kepada keluarga terutama pada anak jaman sekarang. Joget dangdut dikira ekspresi kebahagiaan, nyanyi dikira ekspresi kebahagiaan, minuman terlarang juga ekspresi kebahagiaan, itu adalah salah kaprah. Mari, luruskan lagi niat kita dalam mendidik dan menggembleng anak menuju jalan yang benar dan di diridhoi oleh Allah. Akhiron, mengutip dawuh guru 

" Cah jaman Saiki kok ora ngaji, nom-noman jaman Saiki kok ora ngaji, ora sholawatan, berarti ora Nyeni (seni). Wes, nggolek sek nyeni-nyeni wae" Dawuh Agus Iqdam Muhammad Cholid, beliau merupakan mubaligh muda yang inspiratif dan menjadi contoh bagi kebanyakan kaum muda zaman sekarang.

Wallahu A'lam....


Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun