Mohon tunggu...
Matia
Matia Mohon Tunggu... Businessman -

a man wood working industry business, with products are decking, flooring, fjlboard, fencing and garden tile.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kopi Maut Mirna

4 Februari 2016   12:11 Diperbarui: 4 Februari 2016   14:19 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kebetulan saya termasuk coffee lover alias pecinta kopi, tiada hari tanpa kopi. Dengan kejadian meninggalnya Almarhum Mirna karna minum kopi saya jadi tertarik untuk mengikuti perkembangan kasus ini. Karna kebetulan dikasus ini melibatkan objek Kopi, dmn kopi itu bagian dari gaya hidup saya yang selalu menaniku di saat kerja, santai atau bahkan kumpul" sm relasi maupun temen. Dan jujur dengan kasus ini, di kalangan pecinta kopi jd suka iseng dlm tiap kali kesempatan minum kopi selalu ada yg bilang " ada sianidanya ga ", dan bahkan ada bbrp temen jd ga suka ngopi di coffee shop, lebih suka ngopi di rumah.

Menarik untuk dibahas meninggalnya Mirna, gadis muda, cantik dan anak pengusaha kaya yg meninggal karna minum es kopi vietnam yg diduga mengandung racun sianida. Saya bisa merasakan kesedihan dan kepedihan Almarhum Bapak mirna. Bahkan saya sangat terharu sekali dengan cerita Bapak Almarhum Mirna di salah satu acara TV, ketika beliau berusaha untuk menolong anaknya dengan memberi nafas buatan agar anaknya bisa diselamatkan. Dan saya akui begitu tegarnya Bapak Almarhum Mirna dengan tetap bisa mengontrol emosi dan berkata dengan santun dengan pengacara tersangka jessica.

Disisi lain ada juga seorang gadis muda dan cantik temen mirna yg dijadikan tersangka oleh Polda Metro Jaya. Saya tidak kalah kagum dengan gadis ini, begitu tenang dan kalem dalam hadapi kasus ini di setiap prosesnya. Dan saya akui untuk sifat ketenangan Jessica diatas rata" buat orang seumuran dia dengan menghadapi kasus yang berat ini entah itu dia bersalah atau tidak bersalah.

Terlepas dari kasus itu kita semua tidak bisa menjudge ini dan itu, karna kita semua berfikiran ini dan itu dari berita" media. Dan kita semua pun tidak melihat, mendengar dan mengalami secara lansung apa yg sedang terjadi di tempat kejadian perkara meninggalnya Mirna. Bicara hukum bicara alat bukti, tidak bisa berdebat dan beropini. Jadi untuk kasus ini, mari kita hormati proses hukum yang sedang berjalan. Biarlah aparat bekerja untuk meyelesaikan maslaah ini, dan kita serahkan kasus ini kepada para Hakim selaku wakil Tuhan di dunia untuk mengambil keputusan dalam kasus ini dengan baik dan adil

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun