Mohon tunggu...
Hieronimus MatthewSutiono
Hieronimus MatthewSutiono Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Siswa SMA Kolese Kanisius

Menulis artikel dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Melangkah Maju Menuju Keadilan Sosial

23 Oktober 2024   22:26 Diperbarui: 23 Oktober 2024   23:06 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Mendampingi mereka yang terpinggirkan dalam masyarakat bukan hanya tentang merasa kasihan, tetapi juga tentang melakukan tindakan nyata untuk menciptakan kesetaraan. Orang-orang yang kurang beruntung seperti yang hidup dalam kemiskinan, penyandang disabilitas, dan mereka yang terpinggirkan sering diabaikan. Penting bagi kita untuk memberikan mereka kesempatan agar bisa merasakan hak-hak yang sama seperti kita.

Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2023, sekitar 9,57% dari penduduk Indonesia masih hidup dalam kemiskinan. Ini artinya lebih dari 26 juta orang menghadapi kesulitan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, kesehatan, dan pendidikan. Bagi mereka, sering kali terasa bahwa mereka tidak memiliki tempat dalam masyarakat, karena akses terhadap kebutuhan dasar tersebut sangat terbatas.

Penyandang disabilitas di Indonesia juga menghadapi tantangan serupa. Berdasarkan laporan dari Kementerian Sosial, hanya sekitar 30% penyandang disabilitas yang bisa mendapatkan pekerjaan. Diskriminasi dan keterbatasan akses di tempat umum membuat mereka merasa semakin terpinggirkan, seolah-olah mereka tidak punya ruang untuk berkontribusi di masyarakat.

Namun, upaya pemerintah untuk membantu mereka yang terpinggirkan tidak bisa diabaikan. Salah satu contohnya adalah Program Keluarga Harapan (PKH), yang memberikan bantuan langsung kepada keluarga miskin. Program ini tidak hanya memberikan bantuan finansial, tetapi juga mendorong mereka untuk mengakses layanan penting seperti pendidikan dan kesehatan. Ini adalah bukti nyata bahwa kebijakan yang tepat bisa membantu mereka yang kurang beruntung.

Tidak hanya pemerintah, masyarakat juga bisa berperan. Sebagai contoh, gerakan "Food Bank" yang mengumpulkan makanan berlebih untuk disumbangkan kepada mereka yang membutuhkan adalah cara lain untuk membantu mengurangi ketimpangan sosial. Dengan langkah-langkah kecil seperti ini, kita bisa turut membantu mereka yang kesulitan. Hal-hal sederhana seperti berbagi makanan dapat membuat perbedaan besar bagi yang membutuhkan.

Berjalan bersama mereka yang terpinggirkan juga bisa dimulai dengan langkah-langkah kecil dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, dengan bersikap adil dan tidak diskriminatif terhadap siapa pun, serta memberikan kesempatan yang setara bagi semua orang. Jika kita melakukan ini, kita akan menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan setara.

Mewujudkan masyarakat yang lebih adil memerlukan kerja sama semua pihak. Program-program pemerintah seperti PKH, serta gerakan masyarakat seperti "Food Bank," adalah contoh nyata bagaimana kita bisa membantu mereka yang terpinggirkan. Menyertakan mereka dalam kehidupan sosial bukan hanya tentang memberikan bantuan materi, tetapi juga membuka akses dan peluang yang setara bagi semua orang. Jika kita semua bergerak bersama, kita dapat menciptakan masyarakat yang lebih adil dan merangkul semua orang tanpa terkecuali.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun