Mohon tunggu...
Matthew Risdian Pratama S
Matthew Risdian Pratama S Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Matthew Risdian Pratama Sembiring 111221336 Mahasiswa Semester 2 Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Penyakit Pembunuh Nomor Satu

24 Mei 2023   23:56 Diperbarui: 30 Mei 2023   21:26 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Worklife. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Penyakit jantung coroner merupakan penyakit pembunuh nomor satu di dunia. Penyakit jantung koroner (PJK), merupakan salah satu penyakit tidak menular yang memiliki kecenderungan meningkat setiap tahunnya. 

Menurut World Health Organization (WHO), pada tahun 2019 terdapat 17,9 juta orang yang meninggal dunia karena penyakit jantung dengan 85% di antaranya disebabkan oleh serangan jantung dan stroke. WHO melaporkan bahwa penyakit jantung koroner merupakan penyakit pembunuh nomor satu di dunia mengalahkan penyakit kanker.

Penyakit jantung koroner diawali oleh kondisi dimana terjadi penyempitan atau penyumbatan pembuluh darah di jantung oleh penumpukan plak.  Penumpukan plak ini disebut aterosklerosis, aterosklerosis adalah proses kompleks yang melibatkan pengendapan lipoprotein plasma dan proliferasi elemen seluler di dinding arteri. 

Kondisi kronis ini berkembang melalui serangkaian tahap yang dimulai dengan fatty streaks (kerak lemak) yang sebagian besar terdiri dari pembentukan foam cell (sel busa) dan akhirnya berkembang menjadi timbunan plak yang ditutupi oleh fibrous cap (lesi jaringan ikat) Plak ini memberikan penghalang untuk aliran darah arteri dan dapat memicu peristiwa klinis, terutama dalam kondisi yang mendukung ruptur plak dan pembentukan trombus.

Terdapat beberapa patologi jantung coroner:

-Iskemia: Penyempitan arteri koroner akibat aterosklerosis yang menyebabkan kurangnya aliran darah dan oksigen ke otot jantung yang dapat menyebabkan gejala seperti nyeri dada (angina).

-Angina pektoris: Angina pektoris adalah gejala yang muncul sebagai akibat iskemia. Gejala yang timbul adalah nyeri dada (tekanan dada) yang bisa menjalar ke lengan, leher, rahang, atau punggung. Angina pektoris ini dipicu oleh stress yang berlebihan dan juga beberapa aktivitas fisik.

-Infark Miokardium: Infark miokardium atau yang biasa dikenal sebagai serangan jantung terjadi karena aliran darah ke sebagian otot jantung terhenti sepenuhnya akibat penyumbatan arteri koroner. Gejala serangan jantung adalah sesak napas, nyeri dada, pusing, keringat dingin, detak jantung lebih cepat dan lainnya.

-Gagal jantung: gagal jantung adalah kondisi di mana jantung tidak mampu memompa darah dengan efektif ke seluruh tubuh, disebabkan oleh adanya beban volume tekanan darah yang berlebihan dari sebagian struktur jantung.

Penyakit jantung koroner dapat dicegah dengan mengonsumi makanan dengan pola makan yang sehat, konsumsi makanan yang rendak lemak jenuh, rendah kolestrol, dan rendah gula. Menjaga berat badan sehat, tidak obesitas. Mengelola stress dengan baik, tidak stress berlebihan. Selain itu, berhenti merokok dapat mencegah jantung koroner.

Terdapat beberapa prosedur medis khusus dalam menangani masalah jantung koroner antara lain adalah angioplasty coroner, yaitu kateter khusus yang dimasukkan ke dalam arteri koroner yang tersumbat (menyempit) dan kemudian balon pada kateter ditiup untuk membuka pembuluh darah yang tersumbat (terkadang stent logam juga ditempatkan untuk menjaga pembuluh darah tetap terbuka). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun