Tak kusangka duduk didepanku, sesosok dara dengan putihnya gaun
Menatapku tajam, menyongsong sorot mataku dengan anggun
Hitamnya kutek kontras dengan gaunnya yang membelah bahu
Dengan jutek kutatap kembali dirinya tanpa ragu
Perlahan senyum tersirat di bibirnya
Sepenggal kulum kuteguk rona
Seperti saudara kehangatan terasa
Sesuatu membara di dalam sana
Gila rasanya merasuk ke dalam