Mohon tunggu...
Matthew Gilchrist Arlij P
Matthew Gilchrist Arlij P Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Kolese Kanisius

mengabdi nusa dan bangsa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kasus Ferionjeb: Merdeka Indonesia, Merdeka Penerus Bangsa!

18 Agustus 2024   09:43 Diperbarui: 15 November 2024   07:53 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Edura News

“Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.” adalah pembukaan dari Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Namun pada kenyataannya, apa kita sudah benar-benar merdeka, bukan merdeka dari penjajahan secara fisik, tetapi merdeka di kehidupan kita?

Tak terbayang, bahwa banyak kasus yang melibatkan perampasan hak di keseharian kita. Salah satu nya ada pada ranah pendidikan, seperti pada Kasus Ferienjob yang melibatkan Prof. Sihol Situngkir. Saya sangat  kecewa dan menyayangkan bahwa kasus ini dapat terjadi. Dalam kasus ini, ia menjebak mahasiswa dalam "program studi" ke Jerman dan diduga melakukan tindak pidana perdagangan orang (TPPO). 

Sebagai seorang profesor yang memiliki gelar tertinggi dalam pendidikan, seharusnya ia menjadi teladan dan membimbing generasi muda menuju cita-citanya, bukan malah terlibat dalam tindakan yang merugikan banyak pihak, khususnya anak-anak bimbingannya sendiri, yaitu mahasiswa nya. 

Kasus yang menyeret Prof. Sihol, sangat memberi dampak negatif pada 87 mahasiswa Universitas Jambi yang terlibat dalam program tersebut. Ia mengajak para mahasiswa dengan “embel-embel” magang, tapi nyatanya ia malah “menjual” anak didiknya. 

Akibat dari kejadian ini, mental para mahasiswa memburuk, yang mengakibatkan pihak berwenang terpaksa memberikan berbagai bentuk pendampingan, baik itu pendampingan hukum, psikologis, maupun pendampingan lainnya yang sangat diperlukan oleh para mahasiswa tersebut. 

Orang tua dari mahasiswa, juga ikut terseret menjadi sedih dan mengecam tindakan Prof. Sihol Situngkir. Peristiwa tersebut memberi keraguan pada publik terkait transparansi di dunia pendidikan, khususnya proses seseorang untuk mendapat gelar profesor. 

Kasus ini dapat diumpamakan seperti seorang gembala yang seharusnya menuntun domba-dombanya ke padang rumput segar, memastikan mereka kenyang dan aman, namun kenyataannya malah menyesatkan mereka dengan sengaja, menjatuhkan mereka ke dalam lubang yang tak terduga. Kepercayaan yang telah dibangun pun runtuh seketika.

Sumber : https://www.detik.com/sumbagsel/hukum-dan-kriminal/d-7266922/dprd-sayangkan-profesor-terlibat-kasus-ferienjob-nama-baik-jambi-tercoreng

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun