Johann Sebastian Bach, nama yang identik dengan musik klasik, adalah salah satu komposer terhebat sepanjang masa. Tak henti-hentinya, para komposer dan musisi terus terinspirasi oleh karya-karyanya. Karya Bach menjadi dasar bagi musikus generasi selanjutnya, mengakhiri era musik Barok, dan membuka pintu ilham untuk musik masa kini. Tak terbantahkan bahwa ia layak menyandang gelar "Bapak Musik Masa Kini."
Kehidupan Masa KecilÂ
Johann Sebastian Bach lahir pada 31 Maret 1685 di Eisenach, Jerman, sebagai anak bungsu dari Johann Ambrosius Bach dan Elisabeth Lammerhirt. Keluarganya adalah keluarga pemusik. Ayahnya bernama Ambrosius, ia merupakan pemain biola dan pemimpin paduan suara di Istana Duke of Eisenach. Kakak tertuanya, Johann Christoph Bach, adalah pemain clavichord yang handal, dan semua paman Bach  juga merupakan musisi profesional.
Sejak kecil, bakat musik Bach sudah terlihat jelas dan orang tuanya berniat menekankan pendidikan musik padanya. Namun, kehidupan tidak selalu berjalan sesuai dengan rencana. Ibunya meninggal saat Bach berusia 9 tahun dan tidak lama kemudian, ayahnya juga meninggal. Ia menjadi yatim piatu diusianya yang relatif muda. Sehingga, ia tinggal bersama kakak tertuanya di Ohrdruf, Saxe-Gotha-Altenburg.
Selama tinggal bersama Christoph, minat Bach terhadap musik meningkat pesat. Dia mendapat banyak pelajaran tentang musik, komposisi, dan klavesin. Bach juga rajin menyalin karya-karya komponis terkenal seperti Froberger, Kerl, dan Pachelbel, meskipun sering dimarahi oleh kakaknya karena menyalin not musiknya secara diam-diam.
Pada usia 15 tahun, Bach bersama Georg Erdmann sahabatnya, Â pindah ke Luneburg untuk melanjutkan pendidikannya di sekolah katedral. Di sana mereka berkesempatan untuk belajar musik dari organis hebat yang mashyur, Georg Bohm, serta bernyanyi dalam paduan suara sekolah. Melihat bakat Bach, Bohm ingin ia belajar di tempat lain, karena kondisi Bohm yang sudah tua dan sakit-sakitan. Ia menyuruh Bach pergi ke Hamburg untuk bertemu Johann Adam Reincken, organis gemilang dari St. Catherine. Nantinya saat ia berada di Hamburg, untuk pertama kalinya Bach menampilkan aransemen irama lagu yang indah dan unik pada masanya, yang ia beri judul "An Wasserflssen Babylon."
Karier dan Perjalanan Hidup
Pada Agustus 1703, Bach menjadi organis di St. Boniface, Arnstadt. Reputasinya telah terdengar hingga ke Arnstadt, membuat dirinya mendapat posisi organis dengan mudah. Meski usianya masih muda, dia dipercaya untuk mengatur kegiatan yang melibatkan musik. Selama periode ini, Bach mengabdikan dirinya pada musik keyboard, khususnya organ. Namun selama di Arnstadt, Bach sering berkonflik dengan para pejabat gereja karena gaya musiknya yang dianggap terlalu melenceng dan mengabaikan aturan-aturan gereja.Â
Pada bulan Juni 1707, Bach pindah ke Muhlhausen, Thringen, untuk menjadi organis di gereja St. Blasius. Di sini, ia menulis beberapa gereja kantata yang berdasarkan teks alkitabiah dan paduan suara, seperti "Cantata No. 1" yang merupakan contoh awal dari keahliannya dalam menyusun karya-karya vokal. Di Muhlhausen, ia juga bertemu dengan Maria Barbara Bach, adik sepupunya yang akan ia nikahi satu tahun kemudian di Gereja Dornheim.Â