Mohon tunggu...
Herman Wijaya
Herman Wijaya Mohon Tunggu... profesional -

Penulis Lepas.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Lebaran Betawi, Lebaran Tanpa Maaf-maafan

30 Juli 2018   09:43 Diperbarui: 30 Juli 2018   15:15 778
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gubernur DKI Anies Baswedan dan isteri menyaksikan aksi Palang Pintu, sebelum masuk ke gedung utama.

Umat muslim di seluruh dunia umumnya mengenal ada dua lebaran, yakni Idul Fitri 1 Syawal Hijriah dan Idul Adha (Lebaran Haji). Tetapi masyarakat Betawi memiliki tiga kali lebaran. Selain Idul Fitri dan Idul Adha, ada satu yang khusus, yakni Lebaran Betawi. 

Selama tiga hari berturut-turut, 27 -29 Juli 2018, Perkampungan Budaya Betawi (PBB) Situ Babakan di Jagakarsa menjadi tempat pelaksanaan Lebaran Betawi 2018. Ribuan pengunjung datang dari berbagai penjuru, utamanya masyarakat Jabodetabek. Pemprov DKI menyediakan busway gratis dari berbagai tempat tujuan Situ Babakan. 

Masyarakat datang dari Jabodetabek.
Masyarakat datang dari Jabodetabek.
Lebaran Betawi dihadiri oleh Gubernur DKI Anies Baswedan pada tanggal 29 Juli, dan Wagub DKI Sandiaga Uno sehari sebelumnya. Sejumlah tokoh-tokoh Betawi juga datang, berbagai hiburan ditampilkan, segala macam kuliner bertebaran. Masyarakat umum bisa menikmatinya, tentu saja dengan merogoh kocek yang lebih dalam dari biasanya.

Dibanding dua hari raya umat muslim yang kerap disebut lebaran, usia Lebaran Betawi relatif muda, yakni baru 10 tahun. Lebaran Betawi sendiri pertama kali digagas oleh Amarullah Asbah. Dia adalah Wakil Ketua Umum Badan Musyawarah Masyarakat (Bamus) Betawi pada 2008.

Amarullah mengusulkan dibuat 'Hari Raya Lebaran betawi' sebagai ajang silaturahmi masyarakat Betawi yang tinggal di berbagai daerah, tidak hanya di Jakarta, agar masyarakat saling mengenal dan mencintai budaya Betawi.

Melihat Lebaran Betawi 2018 di Situ Babakan, kesan yang tertangkap adalah semacam sebuah festival, sebuah event budaya Betawi. Masyarakat datang untuk berekreasi, menikmati pertunjukkan,  kuliner atau memberi barang-barang lain yang banyak dijajakan. 

Kerak telor, salah satu kuliner khas Betawi.
Kerak telor, salah satu kuliner khas Betawi.
Jadi berbeda dengan kedua hari raya umat muslim -- Idul Fitri dan Idul Adha -- yang namanya Lebaran Betawi lebih kepada acara "kriyaan" semata. Tidak ada aksi bersalam-salaman antarsesama pengunjung. Kalau pun ada salam-salaman antarorang-orang yang sudah saling mengenal, tidak terucap kata maaf memaafkan.

Dalam acara Lebaran Betawi di Situ Babakan, kesan "kriyaan" / pesta / festival sangat menonjol. Bangunan-bangunan yang ada di Situ Babakan, terutama yang mengelilingi arena pertunjukkan seperti ampiteater dihias oleh berbagai jenis tanaman dan bunga yang indah. Bila melihat banyaknya tanaman dan bunga yang memenuhi jalan, pintu masuk hingga badan bangunan, pasti biayanya cukup mahal. 

Abang -None Jakarta Selatan
Abang -None Jakarta Selatan
Semua bangunan yang ada dinamai dengan keenam wilayah di Jakarta, yakni Jakarta Selatan, Jakarta, Barat, Jakarta Utara, Kepulauan Seribu, Jakarta Timur dan Jakarta Pusat. Abang dan None dari setiap wilayah bersiaga di setiap pintu masuk wilayah tempat tinggalnya.

Pada hari terakhir Lebaran Betawi, Minggu (29/7/2018), yang merupakan puncak Lebaran Betawi, suasana di Situ Babakan lebih ramai. Gubernur DKI datang, meski agak terlambat. 

Gubernur DKI Anies Baswedan dan isteri menyaksikan aksi Palang Pintu, sebelum masuk ke gedung utama.
Gubernur DKI Anies Baswedan dan isteri menyaksikan aksi Palang Pintu, sebelum masuk ke gedung utama.
Menjelang kedatangannya pintu gerbang sudah dijaga oleh Satpol PP dan beberapa Ormas Betawi. Kesenian Tanjidor sudah mulai memainkan musiknya; sejumlah anggota beberapa perguruan silat Betawi berbaris berjejer di depan pintu masuk gedung utama, tokoh-tokoh Betawi dan tentu saja aparat-aparat atau karyawan dari kantor Gubernur DKI.

Di tempat terbuka yang terletak di bagian kiri depan bangunan utama, puluhan pedagang kuliner Betawi seperti kerak telor, gado-gado, bir pletok, dodol dan asinan Betawi, soto dan toge goreng, souvenir dan lain sebagainya sudah menjajakan dagangan mereka sejak pagi. Sebagian pengunjung sudah mulai menikmati makanan dan minuman yang disediakan.

Di sekeliling pinggir situ berbajar pedagang makanan dan minuman, terutama di sisi Timur dan Utara yang bisa dilalui oleh kendaraan bermotor dan pejalan kaki.

Di bangunan utama dan beberapa bangunan lain berbemtuk rumah Betawi yang menghadap arena pertunjukkan seperti ampiteater, sudah dipenuhi oleh pengunjung yang ingin menonton berbagai pertunjukkan.

Hari itu, setelah qori melantunkan ayat suci Al Quran, Ketua Panitia membuka acara; Ketua Majelis Tinggi Masyawakat Betawi Edi Nalapraya menyampaikan sambutan; tausyah dan fashion show kain tenun dan songket Betawi,  Gubernur berpidato, acara dilanjutkan dengan berbagai atraksi kesenian. 

Fashion show kain tenun dan songket Betawi karya Disainer Anna Mariana.
Fashion show kain tenun dan songket Betawi karya Disainer Anna Mariana.
Selesai pemberian cendera mata untuk Gubernur dari Disainer batik dan tenun Betawi Anna Mariana, kemudian persembahan dari seluruh Walikota di DKI Jakarta kepada gubernur, Gubernur Anies Baswedan lalu meninjau bangunan-bangunan yang dijadikan stand sementara keenam wilayah di Jakarta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun