"Coba aja lihat komentar-komentar di internet, rata-rata orang bilang film itu jelek. Kok jadi saya yang disalahin. Pokoknya begini aja dah, kita berperkara di pengadilan. Kalau mereka menang, saya tambahin hadiah celana kolor!" kata Syamsul Fuad ketika ditemui di Pengadilan Niaga Jakarta, April 2018 lalu.
Meskipun diancam gugat balik sebesar Rp.50 milyar, Syamsul tak mau mundur. Dia merasa yakin benar, dan ancaman gugatan Rp.50 milyar itu hanya taktik lawan untuk menariknya ke meja perundingan.
Perkiraan Syamsul benar. Setelah beberapa kali persidangan, PT Falcon melalui pengacaranya RM Bagiono, SH, MBA, beberapa kali memgirim sinyal untuk berdamai. Terakhir, seperti yang ditulis tabloidkabarfilm.com, Senin (21/5/1018), lagi-lagi PT Falcon menyatakan ingin berdamai. Â PT Falcon menawarkan uang Rp.50 juta jika Syamsul Fuad ingin berdamai.
"Kami sudah menaikkan uang apresiasi untuk pak Syamsul Fuad dari Rp25 Juta menjadi Rp50 Juta. Ini sebagai bentuk semangat kami untuk berdamai," kata Bagiono kepada tabloidkabarfilm.com
Apakah tawaran itu mendapat sambutan dari Syamsul Fuad?
Menurut Kuasa Hukum Syamsul Fuad, Â Bakhtiar Yusuf, SH, kliennya ingin mediasi berjalan dengan mempertimbangkan kesehatannya. Sebagai penasihat hukum, ia telah memberi masukan yang terbaik untuk kliennya.
"Saya sudah sampaikan pada Pak Syamsul, bahwa ada tawaran dari Falcon sebesar Rp50 Juta, Â bahkan setelah kami bicara dengan pihak Falcon sampai di angka Rp100 Juta. Dan, itu menurut kami sudah cukup.. Tapi Pak Syamsul Fuad minta kompensasi atas waktu, tenaga dan fikirannya untuk menghadiri sidang selama ini, terutama hak atas karya ciptanya. Beliau minta Rp.500 juta untuk semua itu," kata Bakhtiar.
Bagi Syamsul Fuad yang telah berusia 82 tahun, perkara dengan PT Falcon dan produser Ody Mulya Hidayat, mungkin akan jadi pertempuran terakhir yang dihadapi dalam hidupnya. Nampaknya ia memilih untuk terus perang setelah tawaran damai dirasa tidak seimbang dengan energi yang telah dikeluarkannya. Terlebih ia mendapat dukungan moral yang luar biasa dari netizen. Lain soal jika tawaran damai itu berbuah imbalan sesuai keinginanannya.
Taktik memancing ikan -- tarik - ulur -- yang diterapkan PT Falcon atau Ody Mulya Hidayat nampaknya sudah terbaca oleh Syamsul Fuad. Kalau memang merasa benar, buat apa berulangkali mengajak damai?Â
Nah adu taktik ini akan menarik untuk ditonton. Kita tunggu akhir dramanya. (why16661@gmail.com)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H