"Kalau beruntung, kita akan melihat elang paruh emas, badan dan sayapnya coklat putih. Paruhnya kuning seperti emas. Saya pernah memotretnya di Coconut Island, tapi dia cuma singgah sebentar, lalu terbang lagi," tutur Husen penuh semangat.
Bagi yang tidak memiliki lisensi selam, akan diajak melakukan trekking melewati hutan lebat dan perbukitan untuk menuju pantai di bagian timur yang menghadap ke Laut Cina Selatan. Sayang agenda itu tidak bisa dilakukan, karena pagi hari esoknya cuaca kurang baik. Hujan turun sejak pagi hingga menjelang siang.
"Jalannya licin dan berbahaya kalau hujan," kata Husen staf resort kepada penulis, yang rencananya akan memandu kami melakukan trekking.
Yang menarik dari Pulau Besar adalah lingkungannya yang sangat tenang dan alam yang masih asri. Melihat burung-burung berkeliaran dengan bebas, apalagi melihat elang mencari makan, merupakan sensasi yang tak bisa dilupakan. Pulau Besar merupakan surga bagi burung-burung dan tentu saja bagi wisatawan yang ingin menikmati alam yang tenang di sana.
Agenda kami pada hari kedua adalah menuju ke Pulau Tinggi. Selepas makan siang kami membawa barang ke dalam speedboat yang akan membawa ke Pulau Tinggi. Dari Pulau Besar, pulau ini terlihat seperti gunung berapi yang menyembul dari dalam laut.
Speedboat yang kami tumpangi akhirnya merapat di dermaga Pulau Tinggi. Selain terdapat resort, di Pulau ini juga terdapat instalasi penting dan permukiman penduduk. Kami lalu diajak masuk ke kawasan TAD Marine Resort. Dibandingkan dengan Bayu Lestari Resort di Pulau Besar, TAD Marine terkesan lebih terbuka. Tidak jauh dari pos jaga terdapat sebuah kolam renang terbuka. Di tempat itu makan malam diadakan.
Suasana di TAD Marine Resort tidak setenang dan seteduh resort-resort di Pulau Besar. Pantainya panas, karena pepohonan besar sudah ditebang, hanya meninggalkan pangal bawahnya saja. Menurut seorang awak media dari Kuala Lumpur yang ikut dalam rombongan, pohon-pohon itu sengaja ditebang dan diambil kayunya untuk bangunan-bangunan di resort.
Pada pukul 21.00 waktu setempat ada tawaran untuk melihat penyu bertelur di tepi pantai. Tetapi setelah berjalan sejauh 300 meter dari resort, tidak ada penyu bertelur.
"Biasanya penyu akan naik ke pantai pukul duabelas," kata seorang pemuda yang bertugas di sana.
Esoknya kami diminta untuk menaiki speedboat untuk melihat dan mendatangi beberapa spot menarik. Antara lain tebing karang yang memiliki gua kecil dan selat yang sangat kecil di antara dua pulau karang. Celah yang kecil tapi dalam itu bahkan tidak bisa dilewati oleh speedboat. Pemandangan di sini cukup indah.
"Kita akan melakukan snorkling di sini. Ayo semua turun," pinta Ahmad Nizam dari Johor Tourism.