Atas undangan Johor Tourism dan Malaysia Travel Information Center (MaTIC), penulis mendapat kesempatan untuk mengunjungi obyek wisata di Johor Island (Kepulauan di Kesultanan Johor), yakni Pulau Babi Besar (sering disebut Pulau Besar) dan Pulau Tinggi, di Mersing.
Namun perjalanan ke Johor tidak melalui rute terdekat, yakni melalui Batam - Singapura - Johor, melainkan dari Kuala Lumpur (KL), melewati jalan darat sejauh 350 kilometer dengan bus besar bersama sekitar lima puluh orang anggota rombongan yang terdiri dari blogger dan awak media.Â
Untung jalan-jalan di Malaysia mulus dan tidak terlalu padat, sehingga perjalanan sejauh itu dapat dilalui sambil tidur. Apalagi pemandangan di kiri-kanan jalan agak monoton karena didominasi oleh perkebunan kelapa sawit.
Pukul 13.00 bus sampai di Kota Mersing, tepatnya di Mersing Harbour Centre (Pelabuhan speedboat Mersing). Ahmad Nizam dari Johor Tourism menyambut kami dengan ramah. Selesai makan kami langsung menuju pelabuhan. Rombongan menaiki lima speedboat yang sudah tersedia, menuju destinasi wisata unggulan di lepas pantai Johor.
Di Johor terdapat beberapa pulau yang menjadi destinasi wisata unggulan, yakni Pulau Besar, Pulau Tengah, Pulau Rawa, Pulau Dayang, Pulau Pemanggil, Pulau Aur yang kecil, Pulau Tinggi dan Pulau Sibu. Tujuan kami adalah Pulau Besar. Lebih ke arah Barat Laut ada Pulau Tioman yang terkenal, tetapi itu masuk ke Kesultanan Pahang.
Selama 30 menit perjalanan dari pelabuhan Mersing, speedboat merapat di dermaga Pulau Besar. Kami disambut oleh nyanyian kelompok vokal oleh 7 orang lelaki yang menyanyi dengan suara koor yang kompak. Sosok mereka seperti orang Indonesia Timur. Rambut ikal dan kulit agak kelam terbakar matahari. Belakangan baru diketahui bahwa mereka adalah orang Sangir (Sangihe Talaud), Sulawesi Utara, yang bekerja di Bayu Lestari Resort . Lagu yang dinyanyikan mirip lagu koor gereja.
Kami berkumpul sebentar di restoran milik Bayu Lestari Resort untuk menikmati makanan yang disediakan. Rombongan lalu dibagi tempat menginap di beberapa bilik dengan kapasitas berbeda. Ada yang bisa ditempati 4 orang dan ada pula yang bisa ditinggali 7 orang untuk bangunan berlantai dua. Bangunan kayu milik resort ini sangat artistik. Bangunan-bangunan itu ternyata dibuat oleh orang-orang Woloan, Minahasa, Sulawesi Utara.
Resort-resort di Pulau Besar sangat tenang, tidak ada musik hingar bingar atau turis berpakaian seronok yang mondar-mandir. Resort di Pulau Besar cocok untuk liburan keluarga yang ingin menghilangkan kepenatan rutinitas dan suasana kehidupan kota besar yang ramai. Pulau Besar memiliki pantai yang panjang dan cukup lebar.
Pasirnya putih halus nyaris seperti tepung. Airnya jernih, sehingga sangat menyenangkan untuk mandi dan bermain-main air di pantai. Di beberapa tempat terdapat spot untuk menyelam (diving) dan snorkling. Jika beruntung, penyelam bisa menemukan ikan pari, penyu sisik berawarna emas atau dugong.
Alam di Pulau Besar masih sangat terjaga. Di belakang resort terdapat sebuah gunung yang tidak terlalu tinggi dengan hutan masih perawan. Burung-burung bebas berkembang biak di tempat itu. Bahkan di sekitar resor kami bisa melihat berbagai jenis burung dengan mudah bermain-main di pantai atau di pohon-pohon.
Di dermaga speedboat Pulau Besar setiap pagi muncul tiga ekor burung elang untuk mencari makan. Elang-elang tersebut menukik ke per mukaan air lalu pergi menuju perbukitan di belakang resort, sambil membawa ikan dalam cengkeramamnya.