Bukankan tindakan Kemendikbud itu telah menyakiti hati para pembuat film yang sungguh-sungguh berjuang untuk mengangkat budaya bangsa Indonesia? Sebagai bapak angkat baru di bidang perfilman, Kemendikbud memang suka salah memahami film dan perfilman. Kemendikbud tidak tahu mana film yang patut diberi apresiasi sehingga apa-apa yang sukses langsung dibuatkan ritual untuk menghargainya.
Ketika Mendikbud dijabat Anies Baswedan, Kemendikbud juga memberikan penghargaan untuk film Prenjak karya Wregas Bhanuteja yang sukes di Festival Film Cannes. Penghargaan itu jelas hanya kegumunan yang ditunjukkan oleh Kemendikbud, bahwa ada anak bangsa yang sukses di festival film internasional. Sukses Prenjak seolah bagian dari keberhasilan pembinaan perfilman oleh pemerintah, yang sudah mengeluarkan anggaran ratusan miliar atau mungkin triliunan rupiah sejak zaman Orde Baru.
Padahal, dengan memberikan penghargaan kepada film seperti Prenjak, walau sukses di festival film internasional, secara tidak langsung Kemendikbud telah mendorong anak-anak muda agar berkreasi membuat film yang bisa berbicara di level internasional walau isinya membuat miris.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H