Disclaimer: penulis bukan orang kaya
Cara cepat kaya adalah menjadikan diri sendiri berhak untuk mendapatkannya. Kalau seorang ahli bedah jantung terkenal, dan melakukan bedah operasi bedah jantung beratus ratus kali. Setelah berpuluh puluh tahun belajar siang malam dan praktek siang malam dan membagi ilmunya keseluruh dunia lewat seminar, buku, jurnal dan media. Apakah dokter ini berhak mendapatkan kekayaan yang berlimpah? Penulis berpendapat dokter ini berhak medapatkan apresiasi terhadap kerja kerasnya berupa kebebasan finansial.
Sekarang ada  pegawai negeri, bagian perijinan, dimejanya tidak ada perangkat untuk bekerja, hanya meja kosong saja. Bertahun tahun dia hanya melakukan pekerjaan seadanya saja, bahkan cenderung banyak waktu kosongnya.  Dia tidak berusaha mengambil pendidikan lebih tinggi, tidak pernah belajar, atau mengasah kemampuan dirinya. Apa orang ini berhak mendapatkan apresiasi berupa kekayaan finansial.
Memberikan penghargaan kepada orang yang tidak layak bagi penulis adalah dosa besar. Kenapa seseorang berpikir dia berhak sukses dibandingkan orang lain kalau dia tidak berupaya untuk berhak mendapatkannya.Â
Tetapi budaya ini mengakar kuat di Indonesia. Mulai lari ke pesugihan, jimat atau mantra untuk sukses sangat kuat berakar dalam budaya Indonesia.
Tapi pada akhirnya pertanyaannya adalah, apakah layak penghargaan diberikan kepada yang tidak berhak mendapatkannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H