Malam itu Adam terus-menerus menerus teringat perkataan Yoga. "Hmm, Eksperimen ya". Dia keluar kamarnya untuk melihat langit diluar. Bulan sabit bersinar dengan terangnya dengan bertabur ribuan bintang di atas sana. Hmm, dalam pikirannya semua seperti sedang berbicara dengannya. Dia seperti tidak pernah melihat sesuatu dengan sangat cerahnya seperti saat ini. Semuanya seperti sangat masuk akal baginya.Dia begitu bersemangat untuk mendapat jawaban dari semua pertanyaan di kepalanya. Paginya Adam bergegas ke sekolahnya, dia merasa ada sesuatu yang mengganjal dalam pikirannya. Di perjalanan menuju sekolah dia melihat Yoga. "Woi, Ga" Yoga:" Oi, pak kabar Dam?" Adam:"Baik, Eh Ga. Yang kemarin itu. Lanjutin lagi dong, Emang orang tau diameter bumi ama jarak bumi ke bulan pakai apa ya? jaman dulu kan pasti ga canggih kayak sekarang ini. Belum ada listrik loh" Yoga:" Pakai perhitungan segitiga Dam, Orang bahkan sudah tahu jarak bumi dan bulan dari jaman yunani kuno Dam, itu bahkan bisa dilakukan dengan sebuah tongkat. Tapi dibutuhkan kerja banyak orang selama ratusan tahun untuk mendapat datanya". Segitiga? Bagaimana mungkin sebatang tongkat dipakai untuk menghitung itu semua. Adam semakin penasaran. Adam:" Kok bisa? masa sih dengan tongkat bisa?". Yoga mengambil sebuah ranting pepohonan disekitaran jalan dan menancapkannya ketanah "Seperti ini kira-kira Eratosthenes dulu mengukur luas bumi. dengan mengukur bayangan matahari. Dari perpustakaan di Alexandria dia tahu kalau  sudut sinar matahari saat sore di sebuah sumur di kota Syene nyaris tegaklurus ( summer solstice ). Pada waktu yang sama dia mengukur sudut bayangan sinar matahari di kota Alexandria." "Dengan jarak kota antara Syene dan Alexanderia sepanjang  5000 stadia atau sekitar  dia mendapatkan sudut sebesar 7.2 derajat dengan menggunakan perbandingan sudut dia menghitung keliling bumi 7.2/360 = 5000/ X X sekitar 250000 stadia atau sekitar 25.000 mil. maka jarak radius bumi sekitar 4000 mil"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H