Mohon tunggu...
Matondang Matondang
Matondang Matondang Mohon Tunggu... -

Nama saya matondang. Saat saya tidak sedang Jogging di Bukit-bukit bandung dan jalan-jalan dengan mengendarai motor. Saya bekerja sebagai freelance engineer. Saya memiliki hobi membaca dan menulis tentang sains fiksi.Sekarang saya sedang belajar menulis Semoga berkenan dan menyukai tulisan saya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Cara Cepat Kaya

1 Mei 2016   09:03 Diperbarui: 1 Mei 2016   09:20 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Disclaimer: penulis bukan orang kaya

Cara cepat kaya adalah menjadikan diri sendiri berhak untuk mendapatkannya. Kalau seorang ahli bedah jantung terkenal, dan melakukan bedah operasi bedah jantung beratus ratus kali. Setelah berpuluh puluh tahun belajar siang malam dan praktek siang malam dan membagi ilmunya keseluruh dunia lewat seminar, buku, jurnal dan media. Apakah dokter ini berhak mendapatkan kekayaan yang berlimpah? Penulis berpendapat dokter ini berhak medapatkan apresiasi terhadap kerja kerasnya berupa kebebasan finansial.

Sekarang ada  pegawai negeri, bagian perijinan, dimejanya tidak ada perangkat untuk bekerja, hanya meja kosong saja. Bertahun tahun dia hanya melakukan pekerjaan seadanya saja, bahkan cenderung banyak waktu kosongnya.  Dia tidak berusaha mengambil pendidikan lebih tinggi, tidak pernah belajar, atau mengasah kemampuan dirinya. Apa orang ini berhak mendapatkan apresiasi berupa kekayaan finansial.

Memberikan penghargaan kepada orang yang tidak layak bagi penulis adalah dosa besar. Kenapa seseorang berpikir dia berhak sukses dibandingkan orang lain kalau dia tidak berupaya untuk berhak mendapatkannya. 

Tetapi budaya ini mengakar kuat di Indonesia. Mulai lari ke pesugihan, jimat atau mantra untuk sukses sangat kuat berakar dalam budaya Indonesia.

Tapi pada akhirnya pertanyaannya adalah, apakah layak penghargaan diberikan kepada yang tidak berhak mendapatkannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun