Memijakkan kaki pada Pagi dengan nuansa khas pedesaan
Menikmati ramah matahari yang menyapa dari barisan pepohonan
Mereguk asa yang menahun pada sebuah pertemuan dari kisahku dan kisahmu
Pada kasih yang selalu menyisakan kisah yang tak usai oleh waktu
Dan aku ada disini oleh rindu yang mewabah
Pagiku pada lambara harapan
lambara harapan tidak menyuguhkanbising dan polusi kota
Hingga malam menyapa lambara harapan dengan symphony serangga malam
Aku cemburu dengan lambara harapan yang menjaga kekasihku
Yang pertama dan berharap bukan yang terakhir aku menyapa kampungmu
Dari segelas kopi sampai gelora asmara memanjakanku di sini
Lambara harapan
Tunggu aku sekali lagi untuk menikmati aroma khas desamu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H