Mohon tunggu...
Matias Nathan Erko
Matias Nathan Erko Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Seminaris tingkat pertama

Selanjutnya

Tutup

Diary

Pengalaman Seminaris di Medan Pratama

30 September 2024   10:25 Diperbarui: 30 September 2024   10:29 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Hallo semuanya,perkenalkan nama saya Matias Nathan Erko Pradana biasa di panggil Erko.Saya adalah seminaris angkatan 113 di Seminari Mertoyudan.Saya berasal dari Keuskupan Agung Semarang,lebih tepatnya di kota klaten, pada kesempatan ini saya akan berbagi pengalaman selama saya menjadi seminaris,baik pengalaman baik ataupun yang kurang menyenangkan.

Perjuangan saya di mulai tanggal 21 juli 2024,di mana saya harus meninggalkan segala nya untuk bersekolah di seminari ini.Setelah masuk itu kami seminaris medan pratama harus menjalankan karantina selama 40 hari.Puncak dari karantina itu adalah HOT(Hari orang tua) yang dimana para seminaris medan pratama mengakhiri masa karantina 40 hari dan harus menjalankan kehidupan seminari dengan normal.

Setelah HOT itu saya sudah bisa mengakses komputer dan semua fasilitas di seminari termasuk ambulasi.Yang tidak enak yaitu saat sudah selesai acara dan orang tua kembali ke rumah,saya merasakan kesepian lagi dan ingin pulang.Tetapi karena dukungan dari teman-teman yang ada di sini,saya menjadi pribadi yang kuat.

Dan yang menurut saya menantang di tempat ini adalah saat saya harus meninggal kan barang duniawi,jauh dari keluarga,dan mengikuti proses formasi di tempat ini.Tentu ada senang dan sedih nya.Saya merasakan senang karena di seminari ini di ajarkan kebiasaan yang baik,seperti:Bangun pagi,refleksi harian,jam belajar yang teratur.

Tapi saya juga mengalami kesedihan selama proses formasi ini,kesedihan saya yaitu:jauh dari keluarga,minim nya informasi yang masuk,harus melepas handphone dan alat elektronik lainnya.Dari pengalaman saya tadi,saya bisa mengambil pembelajaran,bahwa kita itu bisa melepaskan semuanya dengan kita menjalin relasi yang bagus dan mendatkan banyak teman.Sekian dari pengalaman yang bisa saya bagikan,semoga saudara-saudara semua dapat mengambil makna dari pengalaman saya tersebut,Terima kasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun