Ada apa dengan program beasiswa di tanah air? kenapa ukurannya sangat diskriminasi sekali? diskriminasi yang dimaksud hanya ditentukan oleh sebuah nilai aata indeks prestasi saja. apakah tidak melihat dari sisi yang lainnya? apakah ini akan berlangsung sacara terus menerus?
Sebuah pertanyaan yang melintas dalam benak sebagai pemerhati pendidikan. prihatin dengan adanya beasiswa hanya untuk orang pintar saja. padahal kita meyakini tidak ada yang namanya manusia bodoh dan manusia pintar. yang ada hanya manusia yang belum memiliki kesempatan dalam mengenyam pendidikan dengan baik secara menyeluruh.
Jika beasiswa hanya untuk orang pintar, kapan kesempatan orang yang dianggap bodoh bisa terentaskan dari kebodohannya? jika banyak manusia Indonesia yang bodoh tentunya akan merugikan negri ini juga. bisa bayangkan generasi bodoh yang mayoritas di negri ini. akhirnya jadilah negri bodoh karena orangnya bodoh-bodoh.
Cukup menggelikan jika beasiswa ingin didapat harus menyertai nilai yang tinggi, kenapa harus begini? bukankah ini hanya peluang bagi segelintir orang saja yang akan menikmati nikmatnya pendidikan dari faktor beasiswa. sungguh ironi yang menyedihkan sekali. pendidikan yang murah dan kalau bisa gratis hany untuk orang tertentu. yang namanya orang pintar saja.
Duhai pemegang kebijakan pendidikan di negri ini, sadarlah jika manusia bodoh di negri ini jauh lebih banyak sehingga sepatutnya mereka yang lebih pantas untuk proyek pencerdasan daripada manusia-manusia pintar. kan mereka harusnya tak perlu dipintarkan lagi.
Semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H