Mohon tunggu...
matianik jelo
matianik jelo Mohon Tunggu... -

hanya yang penting aja

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Bahasa Jawa Kehilangan Identitas

10 Januari 2014   09:03 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:58 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

ada sebuah anak ditanya eyang putrinya,"sampun dhahar nduk?". si anak hanya bisa bengong, tidak tahu artinya. ini sebuah kejadian yang unik dan memprihatinkan. betapa tidak, orang jawa harus bisa njawani. orang sunda harus bisa nyundani. begitu harusnya. jika tidak maka suatu kebudayaan hanya tinggal nama. mula-mula bahasanya yang hilang, lama-lama namanya juga tenggelam.

kebudayaan jawa memiliki filosofi yang sangat dalam dan luhur. segala hal ada maknanya. baik yang seiring searah dengan agama atau yang bertabrakan dengan agama. dan ini sebuah manifestasi yang tak terelakkan. karena kebudayaan jawa lahir dengan periode tanpa agama kemudian ke agama bumi kemudian ke agama langit. tentu pergeseran sekaligus percampuran maka suatu yang mutlak.

kembali kepada kejadian kecil tadi. jika generasi sekarang sudah enggan berbahasa jawa yang benar alias krama. maka bahasa penuh unggah-ungguh ini lama-lama bisa hilang. kalau kramanya sudah hilang, maka ngokonya tinggal tunggu waktu saja.

maka perlu digalakkan lagi berbahasa jawa yang baik dan benar. orang tua jangan hanya bangga jika anaknya bisa berbahasa inggris. padahal negara seperti arab saudi masih bangga jika generasi berbahasa arab, jepang juga begitu. mereka merasa bangga dengan bahasanya. walaupun mereka juga jago dengan bahasa-bahasa asing yang selain bahasa inggris.

bahasa jawa perlu disemarakkan di dalam kehidupan sehari-hari. bahkan jika memungkinkan ditempat-tempat yang formal sekalipun. tapi tetap kita juga harus bisa berbahasa indonesia yang baik dan benar. karena ini bahasa persatuan kita.

kita berbahasa jawa, jangan punya anggap sudah kuno atau nggak jamani. tapi justru sebaliknya. karena orang besar salah satu cirinya tak lupa dengan asalnya. mana mungkin orang bisa besar jika tak tahu asal. dan asal orang jawa yang dengan jawanya. termasuk bangga berbahasa jawa. jangan sampai orang jawa tidak tahu akan jawanya. sangat disayangkan. semoga tidak. semoga bermanfaat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun