Seni pertunjukan wayang topeng Malang digelar oleh tim peneliti dana internal Universitas Negeri Malang tahun 2023 di Padepokan Seni ASMORO BANGUN, Kedungmonggo, Pakisaji, Malang pada tanggal 14 Mei 2023. Pertunjukan wayang topeng Malang ini selanjutnya ditransformasikan menjadi Intercative E-Book melalui pengembangan model 4D. Adapun tim peneliti dana internal Universitas Negeri Malang tahun 2023 terdiri dari Dr. Wida Rahayuningtyas, M. Pd, Ika Wahyu W, S.Pd, M.Pd, Mitra Istiar Wardana, S.Kom, M.T, serta bekerja sama dengan kolaborator asing yaitu Zamzuriah Binti Zahari, Ph.D yang berasal dari Aswara University di Malaysia.
Berdasarkan hasil observasi tim peneliti menunjukkan bahwa belum adanya dokumen berupa buku yang mengisahkan tentang cerita wayang topeng. Sehingga perlu dibuat buku cerita bergambar dalam bentuk Interactive E-Book yang menarik dan mudah dipahami oleh para generasi muda serta dapat diakses dengan menggunakan mobile phone. Adapun pengembangan media Interactive Book dilaksanakan sejak bulan Mei sampai dengan Oktober 2023. Interactive E-Book yang dikembangkan berisi gambar, animasi dan pertanyaan interaktif mengenai wayang topeng. Uji ahli dilakukan untuk menguji kelayakan media Interactive E-Book setelah dikembangkan yang terdiri dari uji ahli materi dan uji ahli media, serta mendapatkan hasil uji ahli dengan deskripsi "Sangat Layak".
Subjek penelitian yaitu 98 mahasiswa Universitas Negeri Malang konsentrasi seni musik dan konsentrasi seni tari angakatan 2022 yang menempuh matakuliah Tari Daerah Malang. Hasil penelitian menunjukkan bahwasannya Wayang topeng Malang yang mengalami banyak perkembangan merupakan sebuah fenomena yang sangat menarik untuk diteliti, terutama penelitian yang berkaitan dengan struktur. Peneliti kemudian menganalisis struktur lakon dengan cara mendasarkan analisis melalui naskah yang telah dibuat.
Hasil analisis menunjukkan bahwa pada pertunjukan lakon “Sayemboro Sodo Lanang” yang menjadi permasalahan utamanya ialah perihal siapa yang akan menjadi suami dari Dewi Sekartaji. Adapun tokoh yang berperan sebagai tokoh protagonis ialah, Dewi Sekartaji dan Panji Asmorobangun, sedang Prabu Lembu Amerdadu dan Raden Gunungsari merupakan tokoh Deutragonis, serta raja Bentarangin dan Suromarkolo merupakan tokoh Antagonis.
Manfaat yang didapatkan dari penelitian yaitu membantu proses pembelajaran yang dilakukan di Program Studi Pendidikan Seni Tari dan Musik (UM), membantu proses belajar mandiri dengan mengikuti tahapan dalam pembelajaran, membantu meningkatkan produktivitas melalui pengembangan materi, serta meningkatkan kreativitas para dosen dalam mengembangkan media pembelajaran yang aktif dan kreatif berbasis TPACK.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H