Mohon tunggu...
Fathimah Muthmainnah
Fathimah Muthmainnah Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Mahasiswa Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pethonk: Permainan Tradisional Khas Thailand yang Masih Dilestarikan Santri Eakkapap, Krabi

4 Oktober 2022   10:45 Diperbarui: 4 Oktober 2022   12:12 1552
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pethonk merupakan permainan tradisional khas Thailand yang masih dimainkan oleh santri Eakkapap Sasanawich Islamic School, Krabi, Thailand. Permainan ini bahkan ada kompetisi tahunannya di pesantren, bahkan ada ajang resmi yang menyelenggarakan perlombaan olahraga ini. 

Sederhananya Pethonk adalah bola kecil yang berat berwarna coklat tua. Cara memainkan bola Pethonk ini adalah dengan membentuk 2 tim yang terdiri dari 2 sampai 3 orang. Setiap pemain mendapatkan jatah 3 buah bola perorangannya.

Terlebih dahulu akan dilemparkan bola kecil berwarna merah untuk menentukan center point dari permainan, dimana titik ini berfungsi sebagai goal/ gawang dari bola-bola Pethonk yang akan dimainkan.  

Kemudian di antara kedua tim akan suit terlebih dahulu untuk menentukan tim mana yang akan bermain pertama. Apabila sudah terpilih yang pertama main, tim pemain pertama akan melemparkan bola terlebih dahulu. 

Jika bola pertama yang dilemparkan jauh dari bola merah/ center point, maka giliran permainan berlanjut ke tim yang sama. Namun apabila bola yang terlempar dekat dari bola merah/ center point maka giliran bermain berganti ke tim lawan.

Permainan dinyatakan selesai 1 ronde ketika bola-bola Pethonk yang dimiliki setiap pemain sudah habis. Bola dihitung goal/ dinilai mendapatkan poin apabila mendekati bola merah/ center point. 

Setiap 1 bola Pethonk yang mendekati bola merah akan mendapatkan 1 skor. Dimana pemenang dari permainan Pethonk ditentukan dari jumlah keseluruhan skor apabila sudah mencapai 13 point, jadi tim mana yang pertama kali mendapatkan total skor 13 dari keseluruhan ronde, tim itu lah yang memenangi permaianan.

Arena permainan yaitu tanah yang dibatasi tali panjang yang membentuk persegi, dimana bola yang dilemparkan tidak boleh melewati garis tali yang membentuk persegi. 

Pemain yang sedang mendapatkan giliran untuk bermain pun hanya boleh melempar bola dari lingakaran yang sudah ditentukan, dan tidak boleh keluar dari garis lingkaran. Bola merah yang terlempar apabila jauh dari titik tengah maka pemain pertama yang melempar diperbolehkan untuk mengubah titiknya menjadi di tengah namun tetap dengan jarak lempar yang sama.

whatsapp-image-2022-10-04-at-11-42-36-633bc09d08a8b5101778ec02.jpeg
whatsapp-image-2022-10-04-at-11-42-36-633bc09d08a8b5101778ec02.jpeg
Selama program Asistensi Mengajar Internasional di Thailand dari tanggal 28 Juli sampai 27 Agustus 2022, kami biasa bermain Pethonk bersama para santri di sore hari di lapangan Eakkapap Sasanawich Islamic School. 

Saya, Fathimah Muthmainnah (S1 Prodi Pendidikan Bahasa Arab 2020), dan teman-teman partner saya, Moh. Faisol Fahmi (S1 Pendidikan Seni Rupa 2020), dan Luthfi Farihatun Nisa (S1 Prodi Pendidikan Bahasa Arab 2019) diajari bermain Pethonk oleh para guru dan santri juga anak dari Ustadz di Eakkapap.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun