Sahabat-Sahabat saya yang baik hatinya dan dimuliakan Tuhan, apa kabar? Semoga sapaan akrab saya ini mendapatkan Sahabat semua dalam keadaan bahagia, sejahtera, dan penuh syukur akan segala nikmat yang datang daripadaNya. Siapa di antara Sahabat yang tidak ingin sukses dan sejahtera? Tentu setiap dari kita menghendaki hidupnya sukses dan sejahterah. Di dunia ini ada 2 macam orang, orang pertama sibuk sekali orang kedua malas sekali. Sekarang saya tanya, kedua macam orang itu ingin sukses?
Baik, sekarang saya tanya, orang macam manakah yang paling ingin sukses? Tentu dari kita tidak sedikit yang memilih orang yang sibuk sekalilah yang paling ingin sukses dan sejahtera. Padahal yang paling ingin sukses dan sejahtera adalah orang yang malas. Kenapa bukan orang yang sibuk sekali yang paling ingin sukses dan sejahtera? Karena dia lupa ingin sukses saking sibuknya mengejar target baru. Baik, sekarang kita lihat satu persatu, mulai dari orang yang sibuk. Setujukah Sahabat, bahwa tidak semua yang sibuk itu maju? Apalagi yang malas. Pokoknya jangan hanyut dalam persahabatan dengan orang malas ini.
Nah, tidak semua orang yang sibuk itu maju karena??? Sekarang saya tanya, jika Anda sibuk, pasti Anda memilih yang suatu hal yang modern dan terkini. Segala sesuatu yang paling memungkinkan Anda lebih dekat lagi dengan kesuksesan dan kesejahteraan.
Sekarang saya tanya, pernahkah sahabat sibuk saingan dengan teman sekelas yang pintar dan atau famous? Pernahkah Sahabat sibuk mengurusi pribadi yang menfitnah Anda? Pernahkah Sahabat sibuk mengurusi pribadi yang membenci Anda, yang berkata jelek di belakang Anda? Pernahkah Sahabat sibuk saingan dengan mereka yang sedang tengah naik daun? Itu lohhhh.... Sibuk, ya orang yang sibuk seperti itu yang tidak akan maju-maju karena kesibukannya salah. Karena kesibukan yang ia lakukan ia yakini adalah musuh terberatnya. Padahal musuh terberatnya adalah diri sendiri.
So, tidak sedikit orang besar yang tidak lebih maju karena bersaing dengan orang besar juga. Perusahaan besar bersaing dengan perusahaan besar. Apalagi keduanya menggunakan taktik yang sama. Padahal selalu yang mengalahkan perusahaan besar adalah perusahaan yang kecil yang diabaikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H