Mohon tunggu...
Matheo Xavier
Matheo Xavier Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

What is your favorite season?.... Awards....

Selanjutnya

Tutup

Financial

Shop 'til You Drop: Penggambaran Media dalam Kecanduan Belanja dan Dampaknya terhadap Penonton

29 April 2024   06:30 Diperbarui: 30 April 2024   09:47 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kecanduan belanja, sebuah topik menarik yang selalu menarik perhatian media massa, telah digambarkan dalam berbagai bentuk di kalangan masyarakat, termasuk televisi, film, dan juga media sosial. Penggambaran ini kadang dapat menimbulkan sensasi yang mengagungkan kecanduan belanja. Dalam waktu yang bersamaan, hal ini juga meningkatkan kesadaran tentang masalah ini dan dampaknya terhadap penonton.

Dalam acara televisi dan film, kecanduan belanja sering kali digambarkan sebagai gaya hidup yang glamor dan mengasyikkan, dengan karakter yang terlibat dalam belanja mewah besar-besaran tanpa memikirkan bagaimana untuk membayarnya. Penggambaran ini dapat menciptakan ekspektasi yang tidak realistis mengenai belanja dan konsumsi, sehingga membuat pemirsa percaya bahwa belanja berlebihan adalah tanda kesuksesan atau kebahagiaan.

Salah satu contoh kecanduan belanja yang paling menonjol di media adalah film "Confessions of a Shopaholic", berdasarkan novel karya Sophie Kinsella. Film ini mengikuti kisah seorang wanita muda yang kecanduan berbelanja dan berjuang dengan hutang. Meskipun film ini bergenre komedi, film ini juga menyoroti konsekuensi serius dari kecanduan belanja, seperti kesulitan keuangan dan hubungan yang tegang.

Media sosial juga memainkan peran penting dalam membentuk persepsi kecanduan belanja. Influencer dan selebritas sering kali memamerkan gaya hidup mewah dan kebiasaan belanja mereka di platform seperti Instagram, sehingga membuat pengikutnya percaya bahwa belanja berlebihan adalah hal yang normal atau diinginkan. Hal ini dapat menimbulkan tekanan untuk mengikuti tren terkini dan terus mengkonsumsi produk baru.

Penggambaran kecanduan belanja di media dapat memberikan dampak positif dan negatif bagi penontonnya. Di satu sisi, hal ini dapat meningkatkan kesadaran tentang masalah ini dan mendorong orang untuk mencari bantuan jika mereka berjuang melawan kecanduan belanja. Di sisi lain, hal ini juga dapat berkontribusi pada normalisasi perilaku belanja berlebihan dan melanggengkan ekspektasi konsumsi yang tidak realistis.

Untuk memerangi dampak negatif dari penggambaran media tentang kecanduan belanja, penting bagi pembuat media untuk menggambarkan masalah ini dengan cara yang bertanggung jawab dan realistis. Hal ini termasuk menyoroti konsekuensi negatif dari kecanduan belanja, seperti masalah keuangan dan tekanan emosional, dan menggambarkan karakter dengan kecanduan belanja dalam sudut pandang yang simpatik dan tidak menghakimi.

Kecanduan berbelanja adalah masalah kompleks yang sering digambarkan di media dengan berbagai cara. Penggambaran di media dapat meningkatkan kesadaran mengenai isu ini, namun juga dapat berkontribusi pada ekspektasi yang tidak realistis mengenai belanja dan konsumsi. Penting bagi pembuat media untuk mendekati topik kecanduan belanja dengan kepekaan dan tanggung jawab, agar dapat menggambarkan secara akurat tantangan yang dihadapi oleh mereka yang berjuang melawan gangguan ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun