Mohon tunggu...
Mateus Hubertus Bheri
Mateus Hubertus Bheri Mohon Tunggu... Penulis - Menulis Itu Seni

Sastra

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Nurani Seorang Pejuang

19 Februari 2020   10:26 Diperbarui: 19 Februari 2020   11:17 336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dari sekian banyak ulasan di atas, menjadi seorang pejuang amatlah sulit. Pejuang instan dan abal-abal itu banyak. Tetapi yang loyal dalam militansi pada perjuangan itulah yang sedikit. Lalu bagaimana menjadi seorang pejuang sejati?

Menjadi Pejuang Itu Sebuah "Pilihan"

Disamping panggilan nurani, menjadi seorang pejuang itu adalah sebuah pilihan hati. Apalagi yang Ia perjuangankan adalah soal kemasalatan orang banyak. Aspek untung ruginya akan dipertimbangkan.

Memang menentukan sebuah pilihan itu gampang-gampang sulit. Apalagi orientasi sebuah pilihan itu, bukan kepentingan diri, keluarga, dan golongan. 

Pilihan yang akan ditentukan lebih bersifat universal, soal kepentingan orang banyak. Tantangan pertama pasti akan datang dari dalam diri, keluarga, dan golongan.

Semuanya itu yang membuat seorang pejuang menjadi dilematis. Sebab pilihan yang kita tentukan itu ibarat "Nurani VS Perut". Mana yang harus didahulukan?

Ketika berbicara dari sudut pandang "nurani", ia lebih menekan pada aspek moral, sosial, jiwa, ideologi dalam diri yang menjadi fundamental bagi seorang pejuang. Tanpa itu integritas dan kualitas seorang pejuang tidaklah bermakna.

Sama halnya pun ketika berbicara dari versi "perut". Tuntutannya adalah, tugas pribadi, tuntutan keluarga, baik dalam bentuk materil, maupun dalam bentuk tanggungjawab moral, dan kesemuanya itu akan menjadi candu dan racun dalam segala bentuk perjuangan bagi seorang pejuang.

 Ternyata menentukan sebuah pilihan itu tidaklah mudah. Amatlah mudah apabila menghalau semua pikiran yang berorientasi pada kepentingan diri. Sangat sulit kalau isi perut yang selalu berputar dalam isi kepala seorang pejuang.

Berpijak pada sosok Sukarno tentang makna dan arti dari sebuah pilihan. Ia memilih untuk berjuang dalam mengusir penjajah dari tanah air, walaupun diri seringkali masuk keluar tahanan demi cita-citanya agar bangsa Indonesia merdeka.

Akan tetapi karena kebulatan tekad dan sebuah pilihan yang sudah matang, Ia menolak seluruh hasrat pribadinya untuk hidup layak seperti anak-anak berdarah biru lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun