Mohon tunggu...
Gilang Mahadika
Gilang Mahadika Mohon Tunggu... Penulis - Social researcher

Graduate Fellow ARI-NUS (Asia Research Institute, National University of Singapore), AGSF (Asian Graduate Students Forum) 2021| Anthropology | Interested in Southeast Asian Studies

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Menghadiri Pameran Karya Seni Rupa Penyandang Difabel

3 Agustus 2016   01:53 Diperbarui: 3 Agustus 2016   12:35 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya mengisi waktu liburan kuliah dengan menghadiri Pameran Seni Rupa yang diselenggarakan oleh komunitas Perspektif di Bentara Budaya, Yogyakarta. Acara yang bertajuk Eksplorasi Titik: Membongkar Alam Pikiran dengan Seni Rupa turut mengundang rasa simpati dan antusias terhadap anak-anak yang berbakat meski membutuhkan perlakuan khusus (difabel). 

Acara tersebut dilaksanakan pada 2 – 8 Agustus 2016 dari pukul 09.00 – 21.00 WIB. Pada pembukaan acara (2/08/016) dihadiri oleh begitu banyak pengunjung dan para difabel, termasuk yang menjadi anggota dalam komunitas Perspektif Yogyakarta. Tak lupa Tutti Arts (komunitas Seni Rupa dari Australia) senantiasa hadir dalam pameran ini.

Koleksi Pribadi
Koleksi Pribadi
Komunitas Perspektif Yogyakarta merupakan komunitas yang bergerak dalam bidang seni rupa untuk mengajak difabel berproses eksperimentasi, eksplorasi, kreasi, dan apresiasi. Komunitas ini mengharapkan agar masyarakat menyadari bahwa seorang penyandang disabilitas mampu dan berhak melakukan apa pun, semestinya tumbuh dan berkembang seperti orang pada umumnya. 

Seni rupa diyakini sebagai media yang relevan untuk belajar bersama, saling peduli, dan saling menghargai.  Maka, dengan adanya komunitas Perspektif diharapkan penyandang difabel mendapat kedudukan yang setara dengan orang-orang pada umumnya.

Komunitas ini juga mengajak orang tua untuk terlibat dalam memberikan dukungan bagi anak-anaknya untuk mengembangkan potensi mereka. Orang tua sangat berpengaruh dalam menentukan perkembangan anak difabel. Kepercayaan diri harus dimiliki oleh seorang difabel yang tak lepas dari keterlibatan orang tua. Seorang difabel juga perlu memahami apa yang dibutuhkannya sendiri, sehingga memungkinkan mendapatkan aksesibilitas yang ia (difabel) butuhkan.

Koleksi Pribadi
Koleksi Pribadi
Dalam pameran ini tidak hanya dipertontonkan hasil karya dari komunitas Perspektif, namun hasil karya komunitas Tutti Arts juga dipamerkan dalam acara ini. Mendengar kabar mereka (Perspektif-Tutti Arts) sempat melakukan kolaborasi dalam pameran berskala internasional bertajuk Shedding Light di OzAsia Festival Adelaide, Australia Selatan.  Kabar yang mengundang rasa bangga ini dapat menjadi suatu langkah awal yang kokoh bagi seorang penyandang difabel menyuarakan hak-haknya pada masyarakat luas.

Karya seni rupa yang dibuat oleh penyandang difabel memberikan kesenangan sekaligus mengundang haru, melihat karya-karya yang sederhana hanya dengan mengeksplorasi titik dapat menghasilkan karya seni rupa yang begitu indah. Saya sebagai orang awam dalam hal seni turut bergembira melihat anak-anak difabel berproses dalam seni.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun