Mohon tunggu...
Matanoles P
Matanoles P Mohon Tunggu... -

- Everything you can imagine is real -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Astagfirullah... Sahabat Baik Saya Tersangka Mutilasi

24 Juni 2014   23:07 Diperbarui: 18 Juni 2015   09:13 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Badan saya bergetar,bulu kuduk merinding,jantung berdegup kencang,serasa kaki tak mampu memijak bumi disaat siang tadi saya mendengar kabar buruk yang menimpa sahabat baik saya.Nalar dan logika saya seakan tak mampu bahkan tak ingin mempercayai kabar tersebut.Bagaimana tidak,sahabat saya diberitakan sebagai pelaku mutilasi dan kini telah tertangkap oleh polisi.Tak ingin mempercayai begitu saja,saya pun mencari informasi di internet,badan saya lemas serasa tanpa tulang manakala informasi yang awalnya saya dengar dari bisik-bisik tetangga kompleks itu ternyata memang benar adanya,bahkan menjadi headline di beberapa portal berita online.Dan yang paling membuat saya shock adalah saat melihat foto pelaku yang tak lain adalah teman akrab saya,dengan judul foto yang sangat mengerikan.
JAGAL DARI K*******G..!
Saya benar-benar tak habis pikir,bagaimana mungkin teman saya yang pendiam serta rajin ibadah itu tega melakukan tindak pembunuhan disertai mutilasi yang sangat sadis kepada seorang wanita.
Adegan yang sering saya saksikan dalam film horor slasher ternyata dipraktekkan oleh karib saya sendiri di kehidupan nyata.Bahkan dari hasil membaca di portal online itu saya dapat menyimpulkan bahwa adegan sadis yang dilakukan teman saya itu jauh lebih sadis daripada film slasher manapun yang pernah saya tonton.
Astagfirullahal adziim..
Hanya kalimat itulah yang mampu saya ucapkan daritadi.

Sekarang teman saya itu telah tertangkap,dan terancam hukuman pidana seumur hidup.
Bagaimanapun juga,dia telah berani melakukan hal itu,maka diapun harus bertanggung jawab sepenuhnya juga.
Saya hanya mengkhawatirkan bagaimana nasib istri dan anaknya yang masih sangat kecil itu..
NB:kami bersahabat dari kecil,walaupun tinggal di kota yang berbeda kami tetap sahabat baik.kami terakhir kali bertemu kira-kira setahun yang lalu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun