Mohon tunggu...
Matanoles P
Matanoles P Mohon Tunggu... -

- Everything you can imagine is real -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Quick Count: Antara Kebebasan dan Kejahatan Demokrasi

12 Juli 2014   01:44 Diperbarui: 18 Juni 2015   06:37 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pesta demokrasi sudah 2 hari berlalu,namun tak selayaknya pesta-pesta yang lain dimana menyisakan rasa puas dan bahagia,pesta yang satu ini justru menyisakan kebingungan serta ketidak jelasan pada sebagian besar masyarakat.Hal ini terjadi karena kesimpang siuran informasi yang disuguhkan ketengah-tengah masyarakat tentang hasil dari pemilihan presiden 9 juli lalu.

Kedua kubu saling mengaku sebagai pemenang,saling merayakan kemenangan masing-masing,yang tentunya didasari pada hasil dari beberapa quick count ‘binaan’ masing-masing.

Mengapa saya katakan binaan?Saya rasa tidak perlu dijelaskan panjang lebar lagi,karena saya yakin masyarakat sudah banyak yang paham akan hal itu.

Tulisan ini dibuat bukan bertujuan untuk menilai hasil quick count dari lembaga mana yang paling benar atau netral,tapi sebagai masyarakat biasa saya ingin menilai manfaat dan mudharat dari hasil quick count,khususnya pada netralitas lembaganya.

Tak bisa dipungkiri bahwa masyarakat sangat terbantu dengan adanya hasil hitung cepat ini,agar punya bayangan tentang hasil pemilu,tanpa harus menunggu keputusan resmi dari KPU.Karena walaupun belum menjamin tapi minimal beda tipis dari hasil resmi KPU,mengingat metode yang digunakan lembaga-lembaga ini sudah sangat modern dan bisa dipertanggung jawabkan,hal ini diperkuat dengan beberapa hasil pemilu sebelumnya yang juga menggunakan quick count sebagai pembanding.

Namun pada pilpres kali ini,aroma persaingan sangat kental terasa,ketika netralitas mereka patut dipertanyakan.Bahayanya adalah ketika masyarakat dari akar rumput menjadikan hasil ini sebagai acuan utama mereka,tentunya sangat besar potensi friksi yang terjadi dalam masyarakat.Maka dari itu sangat penting adanya suatu regulasi aturan yang mengatur tata cara lembaga quick count dalam mempublikasikan hasilnya.Walaupun quick count adalah bagian dari kebebasan pers dan demokrasi,namun jika netralitas mereka begitu mudah terbeli maka semua hasil karya mereka termasuk dalam kejahatan demokrasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun