Mohon tunggu...
Renata Herawati
Renata Herawati Mohon Tunggu... -

Mahasiswi - Freelance Fotografer

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pengalaman Terlibat Demo

27 Maret 2012   12:57 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:24 302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pengalaman pertama hunting di demonstrasi benar-benar menegangkan. Awalnya sih takut untuk datang, karena bisa saja demonstrasi berubah jadi anarkis. Saya sempat telat datang ke lokasi karena pada awalnya saya mendengar bahwa demo dilaksanakan di jln.veteran, tapi massa sudah bergerak ke Kantor DPRD Kota Malang. Setiba di sana ternyata ada dua massa yang berdemo, yaitu HMI dan PDIP. Mereka sama-sama berdemo penolakan harga BBM. Wakil dari DPRD pun sempat berbicara kepada massa PDIP. Beliau menyampaikan bahwa sebagai wakil rakyat, beliau hanya bisa menampung aspirasi masyarakat. Dan keputusan tentang kenaikan harga BBm tetaplah ada di tangan pejabat-pejabat yang di atas. Massa pun tidak puas dengan pernyataan beliau. Setelah Wakil dari DPRD tersebut berlalu, beberapa saat kemudian datanglah Bapak Walikota Malang, Bapak Peni Suparto menemui massa DPRD. Beliau mengatakan bahwa beliau ikut mendukung penolakan BBM. Tetapi beliau juga mengatakan bahwa kita tidak boleh hanya berdemo dan melakukan aksi penolakan tetapi hendaknya kita juga harus bisa mencari dan memberi solusi yang tepat.

1332850265705904147
1332850265705904147

Setelah massa PDIP membubarkan diri, saya berpindah ke massa HMI. Pada awalnya demo berjalan tertib di depan salah satu gerbang kantor DPRD, tetapi semakin siang aksi demo ini pun mulai ricuh. Mahasiswa tidak puas dengan wakil rakyat karena mereka mengangap telah ditelantarkan. Aksi bakar ban bekas pun ikut mewarnai demo ini. Mereka mendorong ban bekas tersebut agar dapat menembus pagar berduri yang dipasang para polisi. Dan suasana ricuh saat polisi mengerahkan petugas anggota pemadam kebakaran untuk memadamkan ban bekas tersebut. Saya sempat kaget karena saya takut kamera saya terkena air dan akhirnya saya pun tergores kawat pembatas tersebut. Mahasiswa tidak terima dan mulai melempar aqua atau apapun yang berada di sekitar mereka dan menyalakan kembali ban tersebut. Kejadian pemadaman pun sempat terjadi beberapa kali. Hari pun semakin siang, sekitar pukul 12.30, massa mahasiswa tersebut akhirnya membubarkan diri. Sebelum membubarkan diri mereka mengatakan bahwa mereka akan membawa massa yang lebih banyak untuk demo

13328524921828720012
13328524921828720012
selanjutnya.
1332852168176534529
1332852168176534529

13328515462076447022
13328515462076447022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun