Pak Parlan Rahmat (32Thn), kini hanya bisa berbaring ditempat tidur saja, dia tidak bisa bergerak sama sekali sejak 6 tahun yang lalu, setiap hari sang istri lah yang membantu dia kalau mau mandi, buang air kecil atau besar, dikarenakan dari pinggang hingga ujung kakinya semua sudah tidak bisa dirasakan lagi.
Kecelakaan yang terjadi 6 tahun lalu ditempatnya bekerja merupakan awal musibah yang membuatnya seperti sekarang, saat itu pak Parhan sedang bekerja membetulkan atap rumah orang, saat beliau bekerja membetulkan atap rumah, tiba-tiba tanpa disadarinya kakinya menginjak pijakan yang tidak kuat, dan saat itu juga tubuhnya jatuh dari atap rumah yang cukup tinggi.
Pak Parlan terjatuh dengan kerasnya hingga menyebabkan tulang punggungnya patah, waktu itu beliau langsung dibawa ke RS tetapi pihak RS menyarakan agar segera dilakukan operasi dengan biaya sebesar Rp. 70 Juta rupiah. Sebagai kuli bangunan darimana beliau mendapatkan uang sebanyak itu, akhirnya beliau tidak dapat dioperasi saat itu, dan akhirnya dibawa pulang kerumah.
Dalam pengobatan hanya mengandalkan obat-obatan tradisional saja, makin hari keadaanya semakin buruk, dan beberapa bulan kemudian mulai dari area pinggang sampai kaki tidak dapat merasakan apa-apa lagi, dan beliaupun tidak dapat bergerak lagi secara normal.
Pak Parlan pasrah dengan ujian yang dia terima mungkinkah ini perjalanan hidup yang harus saya jalani tanpa bisa berbuat apa-apa,cuma bisa berbaring dan duduk di kursi roda.
Sang istri dengan setia melayani suami tercintanya yang kini sudah tidak seperti dulu lagi ketika sehat, kesedihan terlihat dari mata sang istri yang hanya bisa pasrah melihat keadaan suaminya, bagaimana ia bisa membantu mencarikan uang sebanyak itu untuk biaya operasi sang suami tercintanya. Tetapi dengan penuh kasih sayang dia tetap berusaha untuk merawat dan menjaga suaminya.
Dalam keadaan seperti ini pak Parlan tidak hanya berdiam diri, disela-sela waktunya dia juga mengerjakan kaligrafi yang dihargai Rp. 5.000,- beliau tidak mau berputus asa dan berusaha untuk tetap semangat agar istri dan anak beliau tetap memiliki semangat hidup walau dalam keadaan yang sulit seperti ini.
Menurut Beliau dulu pernah mengajukan bantuan ke Dompet Dhuafa, dan dari pihak Dompet Dhuafa memberikan bantuan alakadarnya, uang tersebut mungkin hanya cukup untuk biaya hidup mereka sehari-harinya.
Hari demi hari, bulan demi bulan tahun demi tahun terus berjalan hingga kini, Istri yang soleha tersebut tetap merawat suaminya hingga saat ini, harapan dari mereka adalah mohon diberikan doá kekuatan untuk mereka berdua agar dapat sabar dan ikhlas menerima cobaan dari Allah SWT ini.
Sebagai bentuk kepedulian kami dari Komunitas Masyarakat Peduli, Ayo Bantu mengajak teman-teman yang memiliki kepedulian dan rezeki yang berlebih untuk memberikan sedikit kebahagiaan buat keluarga Pak Parlan, saat ini beliau memiliki satu orang anak yang duduk dikelas 2 SD, harapan dari Kami kita bisa memberikan bantuan untuk pak Parhan dan keluarganya, semoga bisa meringankan beban hidup mereka.