Pelaksanaan E-KTP (Elektronik KTP) yang sedang dilaksanakan oleh Kementrian Dalam Negeri diseluruh Negeri ini, memang bertujuan untuk membuat sebuah sistem kependudukan yang lebih tertata dengan baik, hingga tidak lagi terjadi pemalsuan identitas warga negara.
Kita rakyat pastinya mendukung dengan pelaksaan sistem kependudukan yang berbasis online ini. Tetapi apakah semua sudah siap? baik dari sisi koordinasi dengan pihak Dinas Kependudukan Provinsi diseluruh Indonesia ini, kemarin baru saja terjadi di Kelurahan Johar Baru dan kebetulan saya yang mengalaminya.
Saya kebetulan pengurus RT, dan diminta untuk datang untuk melakukan Enrollment (istilah pengambilan data diri dan fisik), untuk itu saya coba datang sekitar jam 9 pagi, tetapi pelayanan tersebut belum juga dibuka dan saya tunggu sampai jam 10, dan tetap saja belum dibuka, akhirnya saya kembali sore hari sekitar jam 5 sore, dan pihak Kasie Kependudukan baru membuka pelayanan tersebut.
Sesuai dengan antrian, saya pun menunggu panggilan..sampailah pada panggilan kepada diri saya, lalu saya langsung duduk untuk diambil fotonya, operator lalu memasukan nomor NIK saya, dan saya liat operator agak kebingungan melihat pesan yang muncul di layar monitor, sampai tiga kali si operator memasukan nomor NIK saya dan kembali muncul pesan "Data siap Cetak"..lalu si operator menanyakan apakah bapak sudah pernah diambil datanya? lah..saya bingung...datang saja saya baru hari ini dan belum pernah diambil datanya...
Lalu tanpa ada rasa bersalah operator lalu meminta saya untuk digantikan oleh antrian selanjutnya tanpa menjelaskan masalah ini. Lalu saya datangi Kasie Kependudukan untuk menanyakan permasalahan ini, bukannya mendapatkan solusi tetapi Kasie itu pun tidak dapat menjawab dan terkesan melempar kesalahan pada pernyataannya "mungkin ada penyalahgunaan data pak di Sana" tambah bingung saja saya, bagaimana mungkin data saya bisa masuk tanpa pernah saya melakukan pendataan sebelumnya.
Bagaimana ini, Dinas Kependudukan DKI? bagaimana masyarakat awam bisa menjadi korban ketidaksiapan aparatur anda yang seharusnya dapat memberikan solusi dan memberikan pengarahan yang tepat jangan bikin kami jadi bingung..
Menurut analisa saya kemungkinan terjadinya kesalahan prosedur pada sistem database yang dimasukkan, mungkin saja mereka pada waktu pelatihan memasukan data tersebut dan seharusnya sebelum pelaksanan pendataan dilakukan kepada masyarakat, data yang pernah mereka gunakan seharusnya segera dihapus, entah bagaimana prosedurnya seharusnya mereka yang paham dengan masalah ini.
Bisa kacau kalau begini...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H