Obrolan tentang kekhawatiran Pemda DKI Jakarta tentang banjir 2010 memang penting untuk disikapi. Di tengah sibuknya orang-orang penting ngurusin kasus Century, aku lebih suka mengikuti perkembangan hujan, genangan, dan ancaman banjir di beberapa kota, terutama di Ibukota negara kita yang makin sempit : Jakarta. Si Jampang adalah sosok pendekar Betawi yang terkenal keberaniannya, setelah zaman si Pitung. Kini sang pendekar (si Jampang) hidup kembali dan bereinkarnasi dalam wujud lain, yaitu teknologi. Jika Jampang masa lalu berwujud sebagai pendekar yang memiliki kesaktian, Sijampang abad ini tidak mengandalkan kesaktian, tetapi pencerahan. Lebih jelas tentang Sijampang bisa anda lihat pada blog SIJAMPANG. Tapi untuk ilustrasi, sedikit saja saya kutip di sini :
Sijampang merupakan aplikasi sistem informasi mengenai hujan dan genangan air berbasis keruangan. Daerah yang terliput adalah daerah dalam radius 110 KM dari lokasi radar yang terletak di PUSPITEK Serpong, Tangerang. Kota-kota besar yang termasuk dalam area ini adalah Jakarta, Tangerang, Bogor, Depok, Bekasi, Bandung, dan Serang. Tujuan aplikasi ini adalah untuk memverifikasi data curah hujan yang dihasilkan oleh radar cuaca HARIMAU terhadap kondisi sebenarnya.Verifikasi ini diperlukan untuk mengetahui tingkat presisi ataupun koreksi yang diperlukan terhadap data radar.
Sistem informasi ini yang diperkenalkan oleh Hartanto Sanjaya ini dapat dimanfaatkan oleh siapapun dan siapapun bisa bergabung menjadi kontributor. Peduli kota anda dari ancaman banjir? Gabung saja!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H