Mohon tunggu...
Mataharitimoer (MT)
Mataharitimoer (MT) Mohon Tunggu... Konsultan - Blogger, bekerja paruh waktu dalam kegiatan literasi digital untuk isu freedom of expression dan toleransi lintas iman.

menulis sesempatnya saja | tidak bergabung dengan partai politik apapun Buku yang ditulis : Jihad Terlarang (2007, 2011), Guru Kehidupan (2010), Biarkan Baduy Bicara (2009), Ekspedisi Walisongo (2011). Bang Namun dan Mpok Geboy (2012)\r\n \r\nJabat erat!\r\n

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Serba-Serbi SEAG 2011: Lawan Jadi Kawan

19 November 2011   01:11 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:29 739
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Kunjungan kami ke Jakabaring Sport City, Palembang, Sumatera Selatan bukan hanya meninjau bangunan, sarana dan prasarana, apalagi menyaksikan pertandingan. Ada juga obrolan ringan yang kami lakukan kepada siapapun yang menarik hati kami untuk mendekatinya. Setelah berbincang santai dengan Gubernur Sumatera Selatan, H. Alex Noerdin, kami menyebar untuk berbincang dengan para atlet yang sedang makan di Athletes Villages Main DiningAll. @Harrismaul dan @josep_xavier membuntuti @bramadity yang mengincar dua atlet cantik dari Filipina: Hannah Finnegan dan Amanda Louise Alejandrino. Sedangkan aku dan @lucianancy menemani Oliva Sadi, Atlet Indonesia dari cabang atletik. Atlet hitam manis berasal dari Nusa Tenggara Timur (NTT) ini baru saja menggondol Medali Perunggu dari cabang lari 800 m. Kami meminta kesediaannya bercengkrama di sela waktu makannya. "Boleh kita ngobrol sebentar, mbak?" pinta @lucianancy "Santai saja, mbak. Sambil tetap makan." Imbuhku. "Oh, tak apa. Silakan." Jawabnya dengan senyum ramah yang tak dibuat-buat layaknya senyum politikus di pusat negeri. Osi -panggilan Oliva Sadi- mengikuti dua cabang atletik, yaitu Lari 800m dan 1500m. Ia terpilih mewakili kontingen Indonesia dalam Sea Games 2011 setelah selama 2 putaran Sea Games sebelumnya (di Thailand dan Laos) tak bisa terlibat karena Operasi di telapak kakinya. [caption id="attachment_149983" align="alignnone" width="640" caption="MT dan @lucianancy mewawancarai Oliva Sadi, atlet Indonesia dari NTT | Foto: @harrismaul"][/caption] Prestasinya dalam bidang atletik tentu saja menumbuhkan kebanggaan bagi masyarakat di kampungnya. Saat pulang, ia dielu-elukan oleh keluarga dan tetangganya. "Kampung saya dekat Komodo" celetuknya sambil tertawa. "Wow, keren! Aku sudah pernah ke sana, mbak. Menakjubkan!" balas @lucianancy. Pada Sea Games 2011 ini, Komodo ditetapkan sebagai maskot, yang dinamakan Modo dan Modi. Beberapa atlet dari Luar Negeri kulihat senang sekali karena diberikan boneka maskot Modo dan Modi oleh panitia penyelenggara. "Pernahkah ketika kecil, membayangkan akan menjadi atlet yang mewakili Indonesia?" Tanyaku. "Tidak pernah." Jawabnya sambil menggeleng-gelengkan kepalanya dan tetap tersenyum geli. "Hah, ngak pernah? Memang sejak kapan suka dengan lomba lari?" "Sejak kelas 6 SD. Tetapi mulai fokus untuk menjadi atlet, mengikuti lomba di daerah, dimulai ketika kelas 2 SMP." Jawab Osi setelah mengunyah makannya. "Bagaimana kesan kamu tentang Gelora Jakabaring ini?" [caption id="attachment_149984" align="alignnone" width="640" caption="Osi menjawab pertanyaan MT tentang kesannya terhadap Jakabaring Sport City | Foto: @wulan_muh"][/caption] "Sebelum datang ke Jakabaring, sempat diterpa gosip: Jakabaring belum siap dan belum layak di huni. Tetapi setelah kami tiba di Jakabaring, gosip itupun ternyata hanya isapan jempol. Buktinya kami dilayani dengan baik dan fasilitas yang kami butuhkan selalu tersedia dengan lengkap." Jawab Osi, ceria. "Dari semua negara peserta Sea Games, siapa yang menurutmu paling kuat?" tanyaku. "Vietnam." Jawabnya cepat. "Menurutmu, apa yang membuat Vietnam menjadi begitu kuat?" "Mungkin karena mereka lebih disiplin dalam latihan, memiliki metode pelatihan yang lebih baik, dan yang paling berpengaruh adalah karena mereka juara di tingkat Asia." Jawab Osi sejujurnya. "Apa lagi selain alasan tersebut?" "Ya, kita harus cari tahu, kenapa mereka bisa lebih kuat agar bisa belajar dari kekuatan mereka." Jawab Osi, cerdas. "Setelah 2 kali kami mengunjungi Wisma Atlet, sepertinya para atlet dari 11 negara peserta, hidup berbaur di sini. Apakah mbak Osi mendapatkan teman baik, sahabat?" "Ya, itu pasti." "Dari negara mana?" "Vietnam!" "Oh lawan kita yang paling kuat itu?" "Ya, di arena kita adalah lawan. Tetapi di luar itu, kita adalah kawan. Di waktu senggang kita bisa shopping bersama, haha..." tawanya yang ramah menutup perbincangan singkat di sela makan siang. [caption id="attachment_149986" align="alignnone" width="640" caption="Jalinan akrab para atlet di Jakabaring Sport City, Palembang | Foto: @harrismaul"][/caption] Begitulah kehidupan yang kami temukan di Wisma Atlet Jakabaring, Palembang. Kami bisa menyerap makna sportifitas yang ditunjukan oleh para atlet. Mereka bersaing, berjuang, dan saling mengalahkan untuk mencapai kemenangan. Tetapi di luar itu semua, mereka menjalin persahabatan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun