Mohon tunggu...
Mataharitimoer (MT)
Mataharitimoer (MT) Mohon Tunggu... Konsultan - Blogger, bekerja paruh waktu dalam kegiatan literasi digital untuk isu freedom of expression dan toleransi lintas iman.

menulis sesempatnya saja | tidak bergabung dengan partai politik apapun Buku yang ditulis : Jihad Terlarang (2007, 2011), Guru Kehidupan (2010), Biarkan Baduy Bicara (2009), Ekspedisi Walisongo (2011). Bang Namun dan Mpok Geboy (2012)\r\n \r\nJabat erat!\r\n

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pohon Angker Vs Buldozer

2 Agustus 2010   06:00 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:23 495
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Perkenalkan, saya biasa dipanggil Joker! Singkatan dari Ngejogrog di Pohon Angker. Setelah dua hari yang lalu para hantu mengadakan teleconfrence, akhirnya kami terpecah dalam dua kelompok. Yang pertama adalah kelompok yang pro blogger, yaitu para hantu yang juga kepingin ngeblog. Termasuk saya salah satunya! Yang kedua adalah beberapa hantu konvensional dan orthodok. Mereka tetap mempertahankan kemisteriusan masing-masing. Tak suka publikasi, sebab bisa jadi malah bisa mengurangi job. Lho koq saya malah bikin laporan teleconfrence sih. Maaf deh, maklum bro and sist, saya kan baru kali ini ngeblog, jadi kalo ada salah-salah kate, ya mohon dimaapin aje. Saya cuma mau cerita soal "Pohon Angker" yang dikonon-kononkan sama penduduk di tempat saya ngejogrog itu. Sebenarnya sih, pohon itu nggak angker bro! Saya juga tak pernah menghalangi orang-orang yang mau menebang pohon itu. Sebenarnya yang memicu masalah ya, para tokoh masyarakat itu sendiri. Sebelum mereka mencoba menebang, mereka sudah mengondisikan masyarakat bahwa pohon itu angker, susah ditebang, bahkan bisa kualat. Akhirnya mereka malah repot-repot meletakkan sesajen di bawah pohon angker itu. Wah, buat saya sih, udah nggak jaman pake sesajen. Lagian temen-temen saya sebenarnya gak pernah makan sesajen!!! Nah, karena kelakuan tomas (tokoh masyarakat) yang mengondisikan warganya itulah, akhirnya saya iseng. Mulai dari gergaji mesin sampe buldozer, saya gagalkan itu usaha menebang pohon. Bahkan buldozernya saya bikin mental dan terbalik. Eh, bukannya itu masyarakat kapok, malah bikin upacara macem-macem. Enak aje!!! emangnye saya tiang bendera, pake dikelilingi warga buat diupacarain! Untung aje bro, untung aje sist! saya dijewer sama ketua gank hantu wilayah Cabangbungin. Saya dimarahi lantaran dianggap mengganggu rencana pemerintah membangun Jalan Alternatif yang amat berarti buat perkembangan kegiatan ekonomi warga setempat. Akhirnya, ya... saya pindah aja dari pohon yang dianggap angker itu. Buat saya sih, gampang aja. Saya bisa pindah-pindah kemana aja tanpa perlu lapor RT/RW. Baru deh, setelah saya pindah, akhirnya itu pohon ambruk hanya dengan gergaji tukang kayu biasa... nggak pakai sesajen, nggak pakai ritual. Lha orang sebenarnya mereka takut sama imajinasi mereka sendiri, koq! btw, sekarang saya mangkal di Pohon yang lain lagi. Maklum, saya lebih suka nangkring di pohon ketimbang numpang di rumah orang, kayak si Kunti.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun