Mohon tunggu...
Mataharitimoer (MT)
Mataharitimoer (MT) Mohon Tunggu... Konsultan - Blogger, bekerja paruh waktu dalam kegiatan literasi digital untuk isu freedom of expression dan toleransi lintas iman.

menulis sesempatnya saja | tidak bergabung dengan partai politik apapun Buku yang ditulis : Jihad Terlarang (2007, 2011), Guru Kehidupan (2010), Biarkan Baduy Bicara (2009), Ekspedisi Walisongo (2011). Bang Namun dan Mpok Geboy (2012)\r\n \r\nJabat erat!\r\n

Selanjutnya

Tutup

Politik

This Case Has Been Closed

24 Maret 2010   15:05 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:13 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejak pukul 13.00 Wib, 24 Maret 2010 aku berada di Kantor Polsek untuk memenuhi panggilan berdasarkan surat panggilan yang kuterima kemarin. Aku dan Ust. Iqbal Harahap di dampingi oleh Pengacara kami, Christophoris Bagus M. SH. dan Bambang Adi Subeno, SH. Setelah proses merevisi perbaikan Surat Panggilan yang mengalami beberapa kelemahan seperti yang saya publish kemarin, akhirnya kami dan Pihak Polsek mencapai kesepakatan terbaik : berdamai. Semua pihak saling memahami bahwa terkait musibah yang terjadi di Pesantren Daarul Uluum, semua pihak tidak ada yang saling memberatkan. Para orang tua santri yang anaknya menjadi korban sejak awal memang merasakan tanggung jawab pengurus pesantren dalam menangani pemulihan para korban. Pihak Kepolisianpun sejak awal menunjukkan itikad baik dengan menyediakan kendaraan untuk membawa korban ke Rumah Sakit. Ketika semua pihak melihat sisi baik dari pihak lainnya, maka masalahpun menjadi ringan. Jabat tangan yang erat untuk saling memaafkan dan perencanaan kerja sama di masa selanjutnya antara Kepolisian dan Pesantren, menjadi penutup dari pertemuan hari ini. Karena itu, demi mendukung suasana yang telah membaik ini, mohon maaf, jika saya meng-hidden 2 postingan terkait masalah yang telah terjadi. Sekali lagi, terima kasih kepada teman-teman kompasianer yang telah menyemangati saya ketika urusan ini belum tuntas, Pak Petrus Rampisela, Haryoto, Azwar, Bapaeogi, PS, juga teman-teman blogger lainnya, Jumialely, Fikrie, Melly, Julie, Eyang, Fanabis, Unggul, Pashlia, Pay, Julian, WKF, Asep Saiba, Pake tatas, barudak blogor, twittermania, dan facebookers, dan semua teman non-blogger yang telah menunjukkan kepeduliannya atas masalah yang kami alami. GBU!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun