Mohon tunggu...
Mataharitimoer (MT)
Mataharitimoer (MT) Mohon Tunggu... Konsultan - Blogger, bekerja paruh waktu dalam kegiatan literasi digital untuk isu freedom of expression dan toleransi lintas iman.

menulis sesempatnya saja | tidak bergabung dengan partai politik apapun Buku yang ditulis : Jihad Terlarang (2007, 2011), Guru Kehidupan (2010), Biarkan Baduy Bicara (2009), Ekspedisi Walisongo (2011). Bang Namun dan Mpok Geboy (2012)\r\n \r\nJabat erat!\r\n

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Si Jampang Hidup Kembali

19 Januari 2010   13:19 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:23 339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Obrolan tentang kekhawatiran Pemda DKI Jakarta tentang banjir 2010 memang penting untuk disikapi. Di tengah sibuknya orang-orang penting ngurusin kasus Century, aku lebih suka mengikuti perkembangan hujan, genangan, dan ancaman banjir di beberapa kota, terutama di Ibukota negara kita yang makin sempit : Jakarta. Si Jampang adalah sosok pendekar Betawi yang terkenal keberaniannya, setelah zaman si Pitung. Kini sang pendekar (si Jampang) hidup kembali dan bereinkarnasi dalam wujud lain, yaitu teknologi. Jika Jampang masa lalu berwujud sebagai pendekar yang memiliki kesaktian, Sijampang abad ini tidak mengandalkan kesaktian, tetapi pencerahan. Lebih jelas tentang Sijampang bisa anda lihat pada blog SIJAMPANG. Tapi untuk ilustrasi, sedikit saja saya kutip di sini :

Sijampang merupakan aplikasi sistem informasi mengenai hujan dan genangan air berbasis keruangan. Daerah yang terliput adalah daerah dalam radius 110 KM dari lokasi radar yang terletak di PUSPITEK Serpong, Tangerang. Kota-kota besar yang termasuk dalam area ini adalah Jakarta, Tangerang, Bogor, Depok, Bekasi, Bandung, dan Serang. Tujuan aplikasi ini adalah untuk memverifikasi data curah hujan yang dihasilkan oleh radar cuaca HARIMAU terhadap kondisi sebenarnya.Verifikasi ini diperlukan untuk mengetahui tingkat presisi ataupun koreksi yang diperlukan terhadap data radar.

Sistem informasi ini yang diperkenalkan oleh Hartanto Sanjaya ini dapat dimanfaatkan oleh siapapun dan siapapun bisa bergabung menjadi kontributor. Peduli kota anda dari ancaman banjir? Gabung saja!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun