Mohon tunggu...
Mata Hati
Mata Hati Mohon Tunggu... -

Menulis, berjalan, berlari adalah langkah hidup. Berharap sesuatu yang kecil-kecil dapat tumbuh dan berkembang menjadi besar. Sesuatu amalan dan perbuatan baik besar tidak akan ada tanpa sesuatu tindakan yang kecil. Menulis sesuatu yang tidak penting adalah tidak penting dan menulis sesuatu yang penting adalah penting.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Kemhan : Kami Siap Latihan Bersama dengan Australia dan US Marine (Marinir AS Baru 200 Pasukan di Darwin)

4 Mei 2012   10:15 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:44 388
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bulutangkis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Vladislav Vasnetsov

Kementerian Pertahanan Republik Indonesia nantinya akan melakukan kegiatan dalam latihan bersama trilateral antara Australian, US Marine dan Tentara Nasional Indonesia. Terkait lokasi pelatihan apakah akan di Indonesia ataupun Australia nantinya akan tergantung dari pembicaraan dari Mabes TNI hasil koordinasi dengan working group dari Australia, US Marine dan TNI.

“Kita nanti akan melakukan kegiatan dalam latihan bersama trilateral, kemudian masalah lokasi ini bisa terjadi di Indonesia atau di Australia tergantung dari pembicaraan dari Mabes TNI, akan menentukan tempatnya dimana, hasil koordinasi dengan working group dari Australia, US Marine dan TNI,” kata Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Pertahanan Brigjen TNI Hartind Asrin ketika berkunjung ke Australia dalam rangka pertemuan dengan Director General Public Affairs (DGPA) dan First Assistant Secretary Regional Engagement (FASRE) untuk membicarakan peningkatan hubungan dan kerjasama TNI dengan Australian Defence Force (ADF).

Dalam kunjungannya Kapuskom Publik Kemhan Brigjen Hartind datang ke Darwin, Australia bersama Kepala Pusat Penerangan TNI Laksamana Muda Iskandar Sitompul, Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut Laksamaan Pertama Untung Suropati, Kepala Dinas Penerangan Angkatan Udara marsekal Pertama Azman Yunus, serta Atase Pertahanan Indonesia di Australia Marsekal Pertama Benecditus Widjanarko.

Dalam kunjungan itu, Komandan Brigade Satu Tentara Australia, Mayor Jenderal Michael Krause saat menerima kunjungan Kapuskom Publik Kemhan Brigjen Hartind Asrin di Barak Robertson, Darwin, Australia.

Mayjen Michael Krause mengungkapkan, pihaknya sangat berhati-hati dalam menerima kehadiran pasukan AS di Darwin. Meski itu adalah kebijakan yang dibuat Presiden AS dan PM Australia untuk meningkatkan kerjasama pertahanan kedua negara, toh tentara Australia tak ingin hal itu sampai menimbulkan persoalan sosial di Negeri Kanguru.

Dikatakan Krause, sepanjang tahun ini Cuma akan ada 200 personel Marinir Amerika Serikat di Australia. Tak sebanyak dugaan orang. Jumlah 2.500 personel adalah rencana lima tahun ke depan. Seperti dikutip dari metrotvnews.com, Kamis (3/5/2012).

Komandan Marinir AS di Darwin Kolonel James Dillon menambahkan, penempatan Marinir AS di Darwin adalah bagian dari penguatan pasukan AS yang ada di Hawaii. Namun penempatan tidak akan dilakukan sekaligus, tapi bertahap. Rencana penempatan 2.500 pasukan mariner AS di Darwin diharapkan bisa dilakukan dalam lima tahun ke depan.

Ketika Krause mengatakan, kehadiran pasukan Marinir AS di Darwin penting bagi kerjasama militer kedua negara. Dengan kehadiran pasukan marinir AS, dimungkinkan dilakukan latihan rutin dengan tentara Australia.

Krause tak menutup kemungkinan TNI ikut dalam latihan bersama. Dengan kerjasama yang dilakukan tiga negara, manfaatnya akan baik bagi peningkatan profesionalisme prajurit diantara ketiga negara.

Dengan adanya kunjungan Kapuskom Publik Kementerian Pertahanan dan TNI ke Australia merupakan bukti bahwasanya TNI terus melakukan peningkatan kerjasama dengan Australia dan Amerika Serikat.

Kerjasama ini akan semakin memperkuat kerjasama militer ketiga negara. Indonesia, sebagai negara besar yang memiliki wilayah yang luas dari Sabang sampai Merauke pastinya penting untuk memperluas kerjasama militernya, apalagi latihan trilateral yang direncanakan dengan Australia dan US Marine itu sangatlah penting.

Kedua negara, baik Australia maupun Amerika Serikat merupakan negara maju yang terus meningkat dalam sisi pertahanan dan alutsistanya. Kekuatan negara tersebut dalam sisi militer tidak dapat diragukan lagi dalam kancah militer di dunia.

Indonesia, dalam hal ini TNI yang saat ini terus meningkatkan alutsistanya agar dapat memenuhi minimum essential force (MEF) tentunya penting untuk meningkatkan kerjasama bilateral dengan negara-negara besar termasuk Australia dan Amerika Serikat. Apalagi saat ini TNI terus meningkatkan dan melakukan modernisasi alutsistanya.

Dalam peningkatan alutsista ditargetkan tahun 2014 mendatang, TNI Angkatan Udara mentargetkan memiliki 3 skuadron pesawat tempur baik dari pesawat F-16 dan pesawat sukhoi.

Untuk kapal selam, TNI Angkatan Laut pun telah memiliki kapal selam KRI Nanggala-402 dan kapal selam KRI Cakra. Kementerian Pertahanan sendiri telah memesan tiga kapal selam dari Korea Selatan.

Diperkirakan awal tahun 2015, satu kapal selam buatan negeri gingseng Korea Selatan itu masuk dalam jajaran armada TNI Angkatan Laut, dan kapal kedua baru masuk di tahun berikutnya. Sedangkan kapal selam yang ketiga diharapkan pembuatannya bisa dikerjakan di Indonesia bekerjasama dengan Korea Selatan.

Untuk main battle tank (MBT) Leopard 2 asal Jerman, TNI Angkatan Darat sendiri mentargetkan pada akhir 2012 ataupun awal 2013 44 tank Leopard akan tiba dan menjaga di perbatasan Kalimantan Timur. Dengan diperkuatnya MBT itu akan memperkuat sistem alutsista kita dan memperkuat armada tempur baik armada darat, armada udara dan armada laut.

Saya berpikiran, dalam kutipan Mayjen Michael Krause yang mengatakan tak menutup kemungkinan TNI ikut dalam latihan tempur bersama antara tentara Australia dan US Marine itu membuktikan bahwa TNI sudah diperhitungkan dalam sistem alutsista tempurnya. Dengan perkembangan dan armada tempur yang semakin diperbanyak oleh TNI tentu saja itu menjadi perhitungan bagi negara-negara tetangga, termasuk juga Australia.

Kerjasama militer antara TNI, tentara Australia dan US Marine sangatlah penting guna memperkuat latihan tempur dan daya latih TNI yang memang harus selalu diasah terus-menerus. Termasuk dengan latihan tempur bersama dengan negara-negara maju, termasuk Australia dan Amerika Serikat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun