Mohon tunggu...
Mata Hati
Mata Hati Mohon Tunggu... -

Menulis, berjalan, berlari adalah langkah hidup. Berharap sesuatu yang kecil-kecil dapat tumbuh dan berkembang menjadi besar. Sesuatu amalan dan perbuatan baik besar tidak akan ada tanpa sesuatu tindakan yang kecil. Menulis sesuatu yang tidak penting adalah tidak penting dan menulis sesuatu yang penting adalah penting.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Artikel Utama

Jenderal Pramono: Lu Cabut Patok, Gue Sikat (Pentingnya Leopard 2 Untuk Kedaulatan NKRI)

2 Februari 2012   11:07 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:09 1951
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13281847391921448577

[caption id="attachment_167931" align="aligncenter" width="640" caption="Tank Leopard/Admin (KOMPAS.com/defenseindustrydaily.com)"][/caption]

Ada yang menarik dengan ucapan Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal TNI Pramono Edie Wibowo dalam rapat dengar pendapat antara Komisi I DPR dengan Kementerian Pertahanan dan TNI. Saat pidato Jenderal Pramono menampilkan diagram dan foto di layar. Pramono menampilkan foto militer Malaysia yang sedang latihan perang di utara Kalimantan.

Penyamaan dengan Malaysia dan Singapura yang memiliki tank kelas berat menjadi alasan utama TNI Angkatan Darat melirik Leopard 2 dari Belanda. Di Asia Tenggara hanya Timor Leste, Filipina dan Indonesia yang tidak memiliki main battle tank (MBT).

Jenderal Pramono menegaskan, kepemilikan senjata utama yang kuat akan menaikkan wibawa bangsa. “Lu cabut patok, gue sikat,” kata Jenderal Pramono yang mendapatkan tepuk tangan panjang dari seluruh peserta rapat baik dari Komisi I, Kementerian Pertahanan maupun TNI. Seperti dikutip dari kompas.com, Kamis (2/2/2012).

Ada lagi kata yang menarik dari Jenderal Pramono, tim dari Kementerian Pertahanan Belanda telah datang kepada dirinya. Mereka bertanya apakah Indonesia serius ingin membeli MBT Leopard 2, Pramono menjawab, “Belanda jual, aku beli. Belanda tidak jual, aku pergi. Kita tak akan mengemis.”

Menurut saya, sungguh aneh sekali apabila DPR terus berpolemik tentang pembelian Leopard 2. Padahal dengan anggaran yang disediakan sebanyak Rp 14 triliun Indonesia bisa memiliki tank perkasa bernama Leopard 2. Bahkan harga yang diperoleh TNI Angkatan Darat lebih murah dibandingkan dengan informasi dari rekanan di Indonesia. Dari harga 287 juta dollar AS dari 44 Tank Leopard 2, ternyata bisa mendapatkan 100 unit Leopard 2.

Apalagi, Kementerian Pertahanan Belanda akan menghapus satu divisi tank demi penghematan. Dimana kita mengetahui, bahwasanya Belanda terkena imbas krisis Eropa, dan mau tidak mau Belanda harus mengurangi anggaran pertahanannya. Salah satunya adalah dengan akan menjual Tank Leopard 2 ke sejumlah negara, termasuk Indonesia.

Maaf saya tak habis pikir, mengapa DPR mencari-cari alasan bahwa Tank Leopard 2 tak cocok di wilayah Indonesia yang sebagian tanahnya katanya bergambut. Ada yang pro dan kontra yang sangat tajam di lembaga yang sama-sama terhormat itu terkait pembelian Tank Leopard 2 oleh TNI Angkatan Darat.

Di sini, Jenderal Pramono telah memaparkan dengan sangat terang benderang bahwa Indonesia merupakan negara di Asia Tenggara yang tidak memiliki tank kelas berat. Dengan kata lain, negara-negara seperti Malaysia, Singapura, Vietnam, Thailand telah memiliki tank kelas berat. Lalu mengapa kita tak ambil peluang sekarang untuk membeli Tank Leopard 2, yang secara kasat mata jelas bahwa pembelian Leopard 2 itu akan memakai sistem G to G (governance to governance), bukan b to b (bloker to bloker).

Menurut saya, tak ada alasan bagi Indonesia untuk tidak membeli Tank Leopard 2 untuk perkuat pertahanan NKRI dan juga memperkuat kedaulatan NKRI. Apalagi harga yang ditawarkan dari Kementerian Pertahanan Belanda sangatlah murah, dari harga 287 juta dollar AS dari 44 Tank Leopard 2 dapat 100 Tank Leopard 2. Atau dalam istilah dagang itu sudah bener-bener diskon gede-gedean. Bahasa sale mudahnya dengan beli 2 dapat 2 plus 1 produk lagi. Wahhh siapa yang nggak mau …

Seperti kata Jenderal Pramono, “Belanda jual, aku beli. Belanda tidak jual, aku pergi. Kita tak akan mengemis.” Atau apabila ada negara tetangga yang coba-coba mencaplok ataupun mencabut patok batas wilayah NKRI, ngutip kata Jenderal Pramono, “Lu cabut, gue sikat.”

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun