Mohon tunggu...
Mata Hati
Mata Hati Mohon Tunggu... -

Menulis, berjalan, berlari adalah langkah hidup. Berharap sesuatu yang kecil-kecil dapat tumbuh dan berkembang menjadi besar. Sesuatu amalan dan perbuatan baik besar tidak akan ada tanpa sesuatu tindakan yang kecil. Menulis sesuatu yang tidak penting adalah tidak penting dan menulis sesuatu yang penting adalah penting.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Jenderal Moeldoko Berpeluang Besar Jadi Penglima TNI

29 Juli 2013   21:58 Diperbarui: 24 Juni 2015   09:51 299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bulutangkis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Vladislav Vasnetsov

Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono akan memasuki masa pensiun dan tentunya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akanmenentukan kandidat Panglima TNI. Siapakah yang berpeluang?

Terdengar kabar. Kepala Staf Angkatan Daraat (KSAD) Jenderal Moeldoko merupakan kandidat terkuat yang akan menduduki posisi teratas di militer Indonesia.

Anggota Komisi I DPR RI pun banyak yang berkomentar bilamana Jenderal TNI Moeldoko akan menduduki posisi Panglima TNI. Seperti misalnya, Nurul Arifin, yang merupakan politisi Partai Golkar, dan juga ada Syaifullah Tamliha, yang mengungkapkan Moeldoko menjadi satu-satunya kandidat yang potensial.

Syaifullah Tamliha, yang merupakan Sekjen PPP itu menjelaskan, sosok Moeldoko sudah sangat familiar dan dikenal oleh Komisi I DPR.

"Saya rasa DPR juga mendukung, karena sudah familiar di Komisi I. Siapa lagi jenderal yang ada sekarang? Yang tepat? Mungkin ini saatnya Pak Moeldoko. Kedekatan Moeldoko dengan beberapa tokoh nasional sepertinya akan menjembataninya menjadi Panglima TNI," katanya.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengusulkan Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal Moeldoko sebagai Panglima Tentara Nasional Indonesia menggantikan Laksamana Agus Suhartono. "Surat Presiden sudah kami terima," kata Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Priyo Budi Santoso, Senin, 29 Juli 2013. Dikutip dari tempo.co.

Melihat kiprah dari Jenderal Moeldoko, tentunya sudah sangat cocok untuk menjadi Panglima TNI dan semakin mengokohkan persatuan dan kesatuan NKRI. Apalagi, Moeldoko, merupakan mantan Wakil Gubernur Lemhannas, yang merupakan lembaga strategis di Indonesia, dan telah melahirkan banyak tokoh dan pemimpin di Indonesia.

Sudah tentu. Kepemimpinan Panglima TNI saat ini giliran TNI Angkatan Darat yang akan menduduki posisi sebagai Panglima TNI. Sudah tentu apa yang kita harapkan dari kepemimpinan Panglima TNI ke depan adalah mampu mengedepankan rasa persatuan dankesatuan di Indonesia, terutama peningkatan pengamanan di daerah-daerah terluar atau perbatasan Indonesia.

Tantangan Panglima TNI ke depan diantaranya adalah :

Pertama, Indonesia tahun 2014 mendatang akan pemilu legislatif, dan juga pemilu presiden. Di sini, ketika tantangan bagi Panglima TNI adalah bagaimana tetap menjaga keamanan dan ketertiban dalam pelaksanaan pemilu, bersama dengan kepolisian. Inilah yang penting juga. Yakni adanya netralitas dari TNI dalam pemilu. Ini penting.

Kedua, dari sisi alutsista. Penting bagi Panglima TNI untuk terus menfokuskan dan meningkatkan kemampuan alutsista Indonesia, sebagaimana sesuai dengan pencapaian Minimum Essential Forces (MEF) ada tiga rencana strategis pembangunan TMI AU, yakni renstra 2010-2014, 2015-2019, dan 2020-2024. Ini penting juga karena Indonesia sebagai negara berdaulat, dan juga negara yang memiliki wilayah yang luas penting untuk memperhatikan peningkatan kemampuan alutsista dalam negeri.

Ketiga, dari sisi wilayah NKRI. Tentu saja letak Indonesia yang berada di wilayah yang strategis, dan memiliki perbatasan yang berdekatan dengan sejumlah negara di antaranya Malaysia, Singapura, Brunai Darussalah, Australia, Papua Nugini dan Vietnam. Tentu saja wilayah perbatasan merupakan wilayah yang penting untuk di jaga, dan diamankan, sehingga menutup lubang-lubang terjadinya pelanggaran hukum. Salah satunya adalah banyaknya kasus-kasus di perbatasan seperti peredaran narkoba, illegal fishing, illegal logging, dan perbudakan manusia. Inilah tantangan bagi Panglima TNI untuk meningkatkan keamanan di Indonesia.

Keempat, dari sisi global. Tentu saja tantangan global tidak bisa diprediksi secara pasti dalam sisi keamanan dan konflik antara wilayah ataupun negara. Karena itulah penting bagi Indonesia untuk terus meningkatkan kemampuan militernya, dengan cara latihan bersama militer, peningkatan alutsista, dan satu hal yang penting adalah adanya komponen cadangan sebagai pembela NKRI. Ini penting. Situasi peperangan tidak dapat di prediksi secara pasti. Untuk itulah penting bagi TNI untuk terus meningkatkan potensinya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun