Mohon tunggu...
Mata Hati
Mata Hati Mohon Tunggu... -

Menulis, berjalan, berlari adalah langkah hidup. Berharap sesuatu yang kecil-kecil dapat tumbuh dan berkembang menjadi besar. Sesuatu amalan dan perbuatan baik besar tidak akan ada tanpa sesuatu tindakan yang kecil. Menulis sesuatu yang tidak penting adalah tidak penting dan menulis sesuatu yang penting adalah penting.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Catat, Sebulan Pelantikan Presiden Jokowi-JK, Kemhan Tetap Fokus Kebijakan Pertahanan

24 September 2014   17:50 Diperbarui: 17 Juni 2015   23:41 505
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menjelang beberapa hari Ditengah hiruk pikuk dinamika politik saat ini, dan menjelang masa berakhirnya pergantian anggota DPR, MPR dan DPD RI, serta pergantian kepemimpinan nasional Kementerian Pertahanan tetap fokus untuk mengimplementasikan kebijakan umum pertahanan negara.

Kebijakan pertahanan negara yang tetap dilaksanakan yakni meliputi Kebijakan Pertahanan Integratif, Kebijakan Pengelolaan dan Pendayagunaan Sumber Daya Nasional, Kebijakan Pembangunan Postur Pertahanan Militer, Kebijakan Pemberdayaan Pertahanan Nirmiliter, Kebijakan Pengerahan Kekuatan Pertahanan Militer, Kebijakan Kerja sama Internasional Bidang.

Sudah pasti fokus yang akan dilaksanakan Kemhan tersebut menjadi bagian yang tak terpisahkan dengan mengedepankan profesionalisme, penguatan dan juga kebijakan yang mengokohkan bidang pertahanan.

Di akhir masa pemerintahan Kabinet Bersatu Jidid II, Kementerian Pertahanan tetap fokus terhadap kebijakan-kebijakan pertahanan khususnya dalam modernisasi Alutsista TNI sesuai dengan rencana strategis (renstra) pemerintah jangka panjang dalam rangka mencapai Minimum Essenntial Force (MEF) yang ditargetkan tercapai hingga tahun 2029. Ini pulalah yang menjadi hal yang menarik, dimana akan semakin terlihat bahwa Kemhan memang kementerian yang fokus dalam bidang pertahanan, dan mengedepankan tuntasnya pekerjaan kabinet pemerintah SBY-Boediono.

Yang pasti salut. Kemhan memulai pembangunan kekuatan pertahanan secara besar-besaran sejak tahun 2010, salah satunya dengan mendorong kemajuan industri pertahanan dalam negeri.Selain meningkatkan kemampuan pertahanan, Kemhan/TNI juga aktif berpartisipasi dalam perdamaian dunia dengan mengirim pasukan pemelihara perdamaian di bawah Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).Ini merupakan amanat konstitusi agar Indonesia aktif dalam perdamaian dunia.

Selain itu, seiring meningkatnya perekonomian nasional, alokasi dana Kemhan/TNIuntuk Tahun Anggaran 2014 mencapai Rp. 84,4 triliun. Peningkatan itu mendorong Indonesia untuk membeli alutsista, diantaranya pesawat tempur, helikopter, pesawat angkut, rudal pertahanan, kendaraan tempur taktis, kendaraan lapis baja, dan kapal cepat. Modernisasi alutsista tersebut adalah modal untuk menjaga kedaulatan wilayah NKRI dan rakyat Indonesia. Pertahanan dan keamanan juga menjadi syarat utama pembangunan dan pengembangan investasi sebagai kebijakan dalam lima tahun ke depan untuk menyerap lebih banyak tenaga kerja dan mengurangi pengangguran. Ketika jaminan keamanan bisa diberikan oleh negara, investasi bisa direalisasikan dan pembangunan akanberlanjut.

Tentu saja. Dalam kebijakan pertahanan, modernisasi alutsista menjadi salah satu bagian penting dalam memperkuat pertahanan negara. Untuk pengadaan Alutsista TNI Angkatan Darat, akan diperkuat oleh alutsista seperti kendaraan taktis (Rantis) 4×4, 2,5 ton yang seluruhnya akan masuk pada 2014 ini. Alutsista jenis Meriam Artileri Medan (Armed) 155 mm atau Howitzer (caesar) sebanyak 37 unit 4 diantaranya akan tiba sebelum Oktober 2014. Peningkatan dan penekanan untuk terus meningkatkan modernisasi alutsista itu menjadi hal yang tidak terpisahkan dalam membangun penguatan alutsista nasional. Ini pulalah yang akan semakin mendukung pemerintahan Indonesia mendatang, Jokowi-JK, dimana sistem Rantis telah berjalan sesuai sistem yang ada.

Inilah beberapa alutsista yang akan didatangkan ke Indonesia. Misalnya untuk roket MLRS Astros II juga akan tiba 13 unit sebelum Oktober 2014. Rudal pertahanan udara jenis Starstreak serta Mistral dijadwalkan juga tiba sebelum Oktober 2014, khususnya Mistral akan datang sebanyak sembilan unit pada Juni 2014. TNI AD juga akan dilengkapi dengan 114 unit tank Leopard, 28 unit helikopter dan delapan unit Apache tipe AH-64E. Khusus tank Leopard, sebanyak 30 unit telah tiba pada September 2014. Seluruh alutsista tersebut akan memeriahkan Hari Ulang Tahun TNI Ke-69, 7 Oktober nanti di Surabaya, Jawa-Timur.

Sedangkan untuk modernisasi alutsista TNI AL, pemerintah melalui Kemhan telah memesan tiga kapal selam dari Korea Selatan yang diharapkan sudah bisa memperkuat Indonesia pada 2015. TNI AL juga akan membeli 11 helikopter anti kapal selam dan menghidupkan kembali skuadron anti kapal selam. Untuk Tank Amfibi BMP-3F sebanyak 37 unit sudah selesai proses uji terima. Selain itu, TNI AL juga akan menambah kapal angkut tank sebanyak tiga unit yang dapat digunakan untuk mengangkut tank ringan dan tank berat.

Untuk TNI AU, setidaknya ada 102 Alutsista baru pada Renstra pembangunan TNI AU tahun 2010-2014, seperti pesawat tempur F-16, T-50i, Sukhoi, Super Tucano, CN-295, pesawat angkut Hercules, Helikopter Cougar, Grob, KT-1, Boeing 737-500 dan radar. Khusus untuk pesawat tempur T-50i sebanyak 16 unit sudah didatangkan untuk melengkapi pesawat tempur Sukhoi yang sudah datang terlebih dahulu.

Doktrin pertahanan negara Indonesia, tidak memisahkan antara pertahanan darat, laut maupun pertahanan udara. Doktrin pertahanan negara kita memandang seluruh wilayah Indonesia sebagai satu kesatuan wilayah yang terintegrasi dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Majulah terus pertahanan Indonesia, tentu saja dengan adanya penguatan itu, akan semakin membuktikan bahwasanya pertahanan Indonesia ke depan akan menjadi pertahanan yang mumpuni dan modern, dibandingkan negara tetangga Indonesia lainnya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun