Innalillahi Wa Inna Ilaihi Rajiun. Patutnya kita berbela sungkawa atas meninggalnya Pegawai Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Dyah Umiyarti Purnamaningrum (41 tahun) dalam Program Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Kemenhub.
Program Diklat Kemenhub itu merupakan program rutin yang biasanya dilakukan tiap tahun, sebagaimana program rutin kementerian atau lembaga negara lainnya.
Seperti yang dikatakan Kapuskom Publik Kemenhub JA Barata, bahwa Dyah meninggal karena ikut Diklat Kemenhub dan meninggal sewaktu mengikuti Diklat.
“Jadi memang benar ada peristiwa itu. Kami sangat prihatin dan berduka ada teman kami, pegawai Kemenhub yang meninggal dunia sewaktu mengikuti diklat,” ungkap Barata, seperti dikutip dari detik.com, Selasa (17/11/2015).
Perlu dicatat kembali. Barata menegaskan bahwa kegiatan yang diikuti oleh Dyah sebelum meninggal dunia bukanlah Program Bela Negara seperti program Kementerian Pertahanan. Ini merupakan Diklat Pembinaan Karakter dan Kesamaptaan Pegawai. Di Diklat Kemenhub ini peserta dilatih personel Marinir di Pasuruan, Jawa Timur.
Patut kita ceramati juga bahwasanya program Diklat Kemenhub ini bukan program yang pertama kali dilaksanakan. Program ini telah menjadi rutinitas setiap tahun dan dilakukan secara berkala.
Perlu dicatat pula Diklat Kemenhub ini dilakukan setiap pegawai Kemenhub yang staf biasa maupun pejabat yang usianya masih muda-muda, dibawah umur 50 tahun.
Tentu saja kita sebagai masyarakat ikut berduka atas dedikasi pegawai Kemenhub tersebut yang mengikuti aturan, dan membina kedisiplinan dirinya harus terengut nyawanya. Namun apa boleh buat, segala sesuatu tentang kematian adalah hak Allah, Tuhan Semesta Alam. Karena itulah bila dikatakan oleh Kapuskom Publik Kemenhub JA Barata yang mengungkap meninggalnya Dyah karena ikuti Diklat Kemenhub yang rutin dilaksanakan, itu bila ditelaah secara mendalam merupakan takdir. Takdir dari usia almarhumah Dyah.
Kita sebagai manusia hanya bisa berdoa semoga niat baik, dan kedisiplinan serta amal baik almarhumah diterima oleh Tuhan Semesta Alam.
Kita juga turut berduka atas menginggalnya Dyah tersebut, dan semoga keluarga yang ditinggalkannya tabah, menerima takdir Tuhan Yang Maha Esa dan diberikan kesabaran yang luas.
Tentu saja bila kita melihat dengan penjelasan dari Kementerian Perhubungan yang mana Dyah menghembuskakn nafas terakhir pada Selasa pagi (17/11/2015), setelah sebelumnya almarhumah merasa pusing disaat sedang mengikuti program baris berbaris. Setelah meminta izin untuk istirahat, Dyah lalu tiba-tiba lemas dan akhirnya diberi pertolongan oleh unit kesehatan pelatih.