Peran pemuda tidak bisa dipungkiri merupakan pondasi yang mendasar dalam suatu peradaban, dan tidak terkecuali dalam suatu negara. Dengan adanya pemuda yang memberikan warna positif bagi negara, tentunya akan memberikan nilai positif bagi masa depan suatu bangsa. Salah satunya adalah program bela negara yang dicanangkan Kementerian Pertahanan.
Bela negara telah memberikan angin segar dalam memperkokoh rasa kebangsaan, kesatuan dan memiliki Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Dalam peradaban mana pun kita akan melihat peranan pemuda berada dalam lini terdepan dalam perubahan. Coba Anda baca sejarah nasional pergerakan di Indonesia. Pemuda mempunyai peranan yang signifikan dalam perubahan peradaban di Indonesia.
Contohnya adalah peristiwa Sumpah Pemuda tahun 1928 yang mengobarkan rasa persatuan dan kesatuan di Indonesia, yang berada dari perkumpulan pemuda nasional dari Pemuda Jawa, Pemuda Sulawesi, Pemuda Betawi, Pemuda Sumatera, Pemuda Ambon dan pemuda di seantero nasional saat ini telah mengemakan semangat nasionalisme. Dan itu tentunya sama dengan bela negara.
Pada peristiwa Kemerdekaan Negara Indonesia, siapakah yang berada dalam lini terdepan. Pemuda tentunya. Soekarno-Hatta yang merupakan Founder Father Indonesia merupakan kalangan pemuda. Pendiri bangsa itu telah mengukir sejarah dunia dengan pengokohan dan pembacaan Naskah Proklamasi di Radio Republik Indonesia dan dikumandangkan di seluruh dunia. Sehingga dunia mengakui dan mengetahui adanya negara Indonesia sebagai negara yang berdaulat. Itulah peranan pemuda. Proses perjuangan Indonesia saat merebut kemerdekaan dan pembacaan Proklamasi merupakan bagian dari bela negara pula.
Bagaimanapun sejarah bangsa Indonesia tidak lepas dari peranan pemuda di dalamnya. Termasuk saat tahun 1966, dimana terjadinya Trikora (Tiga Tuntutan Rakyat) yang dimotori Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI) dalam mengokohkan demokrasi di Indonesia. Ini juga termasuk dari bela negara.
Bila kita melihat peristiwa Reformasi 1998 dan itu pula tidak lepas dari peran pemuda. Mahasiswa yang saat itu menjadi motor pengerak dari demokrasi di Indonesia. Sehingga dengan adanya Reformasi di Indonesia tersebut berimbas pada kebijakan politik, ekonomi, sosial dan kebudayaan di Indonesia.
Karena itulah penting sekali bilamana bela negara menitik beratkan sasarannya pada pemuda. Karena itulah pembinaan bela negara harus terus digemakan, dilaksanakan, dan dilakukan training atau pelatihan yang menyeluruh, sistematis, dan juga terarah dengan baik. Sehingga sasaran bela negara yang menfokuskan pada pembinaan mental, disiplin, pemahaman kecintaan pada negara tertanam dengan kokoh di diri pemuda Indonesia.
Program bela negara itu memang terus didukung setiap organisasi kepemudaan di Indonesia, organisasi kemasyarakatan seperti misalnya Muhammadiyah, NU, Pemuda Pancasila, dan lain sebagainya. Termasuk juga partai politik, LSM, dunia pendidikan dari mulai sekolah dasar, SMP, SMA hingga perguruan tinggi.
Sehingga bila semua lini telah menerima dan mendukung bela negara tentunya kita sebagai bagian bangsa Indonesia bisa tersenyum untuk satu rasa. Yakni Cinta Tanah Air dan Bangsa diatas bumi NKRI.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H