Sudah beberapa minggu belakangan ini saya (kembali) membaca buku karya Pramoedya Ananta Toer khususnya tetralogi buru yang sempat fenomenal dimasanya, saya teringat tentang kalimat yang terdapat pada buku pertama yang berjudul “Bumi Manusia”, disitu Pak Pram menuliskan bahwa “Seorang terpelajar harus juga berlaku adil sudah sejak dalam fikiran apalagi dalam perbuatan” disitulah saya kembali disadarkan betapa kita sebagai manusia memang harus menempatkan sesuatu hal itu sesuai dengan substansi nya masing-masing, mungkin kita tidak ber-hak untuk mencampur-adukkan pengaruh-pengaruh luar sehingga memungkinkan adanya kontaminasi yang merusak hal mendasar dari sesuatu itu tadi.
Coba bayangkan bahwa saat ini kita sedang berada pada situasi dimana kita tidak menyukai sesuatu hal hanya karena hal tersebut tidak sesuai dengan keinginan kita yang “utuh”, padahal sebetulnya hal tersebut bisa saja mendatangkan manfaat yang amat besar bagi kita. Mungkin pada saat tersebut kita hanya menggunakan satu sudut pandang saja dalam menarik satu kesimpulan, sehingga terbentuklah satu penilaian bahwa kita tidak menyukai hal itu tadi. Tapi apa pernah kita mencoba menilai sesuatu hal dari berbagai sudut pandang?? ini juga berlaku ketika kita menilai seseorang hanya dari tampilan luarnya saja, sudahkah kita mau untuk mencoba mengetahui sisi lain tentang orang tersebut sehingga memungkinkan kita untuk mendapatkan persepsi- persepsi baru tentang dirinya?? mau kah kita untuk memberi kesempatan pada pikiran kita agar ia (baca: pikiran) berlaku “adil” terlebih dahulu?? Jawabannya ada pada diri kita masing-masing tentunya.
Tak jarang kita berlaku sebagai hakim bagi orang lain atau sesuatu hal, pikiran kita memberi asumsi-asumsi yang belum tentu benar, sehingga pada akhirnya kita malah menilai seseorang atau hal tadi hanya dari satu sudut pandang saja (sudut pandang pribadi yang bersifat umum bukan khusus). Padahal hakikatnya semua yang ada didunia ini memiliki banyak sisi untuk dilihat, mungkin kita harus menyadarkan diri kita bahwa semua hal yang ada didunia ini tak sesempit hal yang ada didalam pikiran kita saja.
Banyak hal indah yang terdapat didalamnya, hanya saja kita terlalu berfokus pada satu sisi yang menurut kita “benar”, sehingga tak jarang kita dibutakan oleh pemikiran-pemikiran kita yang belum tentu benar adanya. Sebaiknya jangan pernah kita mengambil asumsi sebelum kita benar-benar mengenal hal tersebut dengan baik, agar kita dapat meminimalisir kesalahan dalam menilai sesuatu. Rasanya tak adil jika kita hanya memandang seseorang atau sesuatu hal hanya berdasarkan satu sisi saja, padahal sebenarnya jika saja kita mau berlaku lebih adil lagi, mungkin akan ada banyak manfaat yang kita terima dari orang atau hal tersebut tadi.
Kebiasaan untuk berlaku adil sudah sejak dalam berfikir ini harus kita mulai sedini mungkin, agar kita dapat lebih bijak lagi dalam menghadapi permasalahan-permasalahan yang mungkin terjadi dalam hidup kita. Berfikir positif itu menenangkan, menghilangkan rasa gelisah yang ada didalam hati kita, ini pun dapat menjadi satu cara agar kita dapat berlaku lebih adil lagi dalam berfikir. Tempatkanlah sesuatu hal dimana hal tersebut memang seharusnya ditempatkan, sudah bukan waktunya lagi kita memandang seseorang hanya dari sisi luarnya saja. Jika kita memang benar-benar ingin dihargai oleh orang lain, maka memanusiakan manusia lainnya sudah tentu harus kita lakukan, mulai dari diri sendiri, mulai dari saat ini.
Pada hakikatnya semua hal yang ada didunia ini baik, ini hanya soal persepsi masing-masing orang, agaknya kita harus mau untuk memberi kesempatan bagi pikiran untuk berlaku adil agar dapat menggiring mata kita untuk melihat hal baik itu tadi, kita sibuk berfikir soal rasa namun disisi lain secara tidak sadar kita tak pernah berlaku adil, kita hanya menilai sesuatu hal hanya berdasarkan pandangan mata. Setiap hal, tak perduli itu baik atau buruk, tak perduli dia manusia atau bukan, tetap saja mereka memiliki hak untuk diperlakukan secara adil, diberi kesempatan untuk dapat dilihat dari berbagai aspek. Mari mulai berfikir secara adil, karena “Seorang terpelajar harus juga berlaku adil sudah sejak dalam fikiran apalagi dalam perbuatan” yang perlu diingat adalah bahwa Menghakimi itu bukan sifat yang seharusnya dimiliki oleh manusia. keep the #PMAallday
-@talkpma-
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H