"Memandang Masalah Sebagai Pembelajaran"
Pengalaman Sandi Jaya Saputra, yang ditulis di status FB salah seorang teman saya, sebagai berikut:
"Pulang larut malam dari kampus Jatinangor nemenin anak-anak lab yang ngedisplay untuk pameran, nyampe Bandung jam satu-an. Nunggu di Cikapayang, sudah 1 jam angkot tak kunjung datang, tanpa sengaja ada orang menawarkan ojek, saya nanya ke Cukang Kawung berapa pak? dengan logat daerah seberang, dia bilang gak tau dan gak tau Cukang Kawung, saya kaget dan jadi curiga. Singkat kata sepakat 15 ribu ke Cukang Kawung, Obrolan selama perjalanan, ternyata dia dosen di Kendari dan sedang S3 Geologi di Unpad, ngojek tiap malem keliling Bandung, berharap orang-orang seperti saya yang kehabisan angkot gara-gara jam Malam. Alasannya Pak Sultan ngojek gara-gara beasiswa S3-nya tak kunjung datang dari DIKTI."
Setiap melihat peristiwa, masalahnya akan berbentuk sesuai dengan bagaimana cara pandang kita, kalau cara pandang kita positif, maka kita akan mendapatkan hikmah, pendewasaan, serta solusi yang baik. Sebaliknya jika cara pandang kita negatif, kita hanya mendapatkan amarah, keluhan, tidak mendapatkan jalan keluar yang baik, dan yang pasti tidak menumbuhkan kita menjadi orang yang lebih baik. Padahal sejatinya setiap peristiwa yang kita hadapi, adalah proses pertumbuhan kita untuk menjadi lebih sempurna dari sebelumnya.
Peristiwa yang dialami oleh Pak Sultan, jelas adalah keteledoran manajemen bangsa kita (Dikti & Kemendikbud), dan jelas Pak Sultan tidak terlibat sedikit pun, atas keterlambatan beasiswanya. Lalu apakah ini diluar dengan skenario Tuhan untuk perbaikan diri Pak Sultan?
Pak Sultan, akan mendapatkan penghargaan pendidikan terbaik, dan mungkin Tuhan akan memperangkatinya juga dengan mental dan akhlak yang lebih baik, sehingga pada saat menyandang gelar terbaik, Pak Sultan juga akan mendptkan akhlak terbaik. Berapa banyak orang dibangsa kita ini yang memiliki gelar terbaik, namun tidak memberikan teladan yang baik. Wallahu'alam
Semoga kita terhindar dari hal-hal demikian, dan semoga Tuhan membimbing kita untuk selalu kita mengambil hikmah dari setiap peristiwa yang ada, aamiin...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H