Mohon tunggu...
MATA USAHA Business Development Centre
MATA USAHA Business Development Centre Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Selanjutnya

Tutup

Money

"Cost Reduction Strategy"

4 November 2017   14:14 Diperbarui: 4 November 2017   14:19 485
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat ini memasuki era keterbukaan pasar, khususnya kawasan Asia Tenggara yang diberlakukannya Asean Economic Community (AEC) atau Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), persaingan antar perusahaan semakin ketat. Sebab, liberalisasi, keterbukaan informasi dan revolusi teknologi membuat customer semakin mempunyai banyak pilihan terhadap produk yang dibutuhkannya. Kemampuan perusahaan untuk mengendalikan harga jual pun kini menjadi terbatas. Tidak lagi mudah bagi produsen mematok laba yang tinggi dengan menaikkan harga. Sebab harga yang tinggi membuat produk tersebut akan dijauhi oleh pembelinya. Pembeli akan lebih beralih ke produk yang berkualitas baik, namun berharga murah, serta mempunyai layanan purna jual cepat dan mudah.

Ironisnya, dengan kondisi pasar yang semakin sulit ini, manajemen justru dituntut untuk meningkatkan laba perusahaan. Tidak ada pilihan lain, bahwa tuntutan itu hanya bisa dilakukan jika perusahaan mampu menurunkan biaya (cost reduction) dan menghilangkan proses-proses yang tidak memberikan nilai tambah.

Namun, untuk sukses melakukannya tidaklah mudah. Dibutuhkan komitmen yang tinggi dari manajemen dan keterlibatan semua unsur dalam perusahaan. Tidak hanya bagian produksi, tapi juga bagian marketing, support produksi dan administrasi. Sehingga dalam konteks ini ego beberapa bagian yang merasa merekalah yang harus mendapatkan benefit tertinggi karena merasa paling berpengaruh bagi kelanjutan perusahaan menjadi tidak menemukan relevansinya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun