Mohon tunggu...
Masyus Official
Masyus Official Mohon Tunggu... Supir - Pemital senja

• Kenali aku untuk kamu • Membuat cinematic video • membaca, menulis, musikalisasi, olah raga, wisata, kuliner

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Terbelenggu di Rumah Sendiri

1 Juli 2022   08:59 Diperbarui: 1 Juli 2022   09:09 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ketika aku harus sendiri
bersandar dalam kepasian diri
menatap di kesunyian remang malam
pikiranku kian kacau terbayang-bayang; entah

Ini bukan tentang kekasih
bukan pula asmara yang menggebu-gebu
rasa pada seorang janda dikampung sebelah
atau ingin membangun rumah bahagia bersama pilihannya

Ini tentang cinta
ini tentang kasih sayang
tentang ketulusan dari sebuah kebijakan
amanah yang sudah diamanahkan

Dan semilir angin yang menghembus sepoi-sepoi
membawaku kian hanyut terbuai rindu
pada jiwa bertanggung jawab penuh pengertian
punya kelapangan dada tiada memilah antara atas dan bawah

Ya sudahlah...
jikalau demikian tetap menutup mata
membungkam diam tanpa berlirih suara sepatah
cukup (ku)mengelus dada sambil berlalu
mungkin sudah menjadi suratan harus terbelenggu dipijakan sendiri

Surabaya 2022

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun