Yono Maulana PENGANTAR Program Studi Gizi diadakan tentunya untuk menghasilkan tenaga Ahli Gizi yang memiliki kualifikasi untuk melakukan profesi Gizi. Sampai saat ini masyarakat maupun dunia bisnis terutama yang berhubungan dengan pangan dan kesehatan sudah merasa perlu untuk menempatkan Ahli Gizi di instansinya. APA ITU PROGRAM STUDI GIZI ? Ya, untuk menjadi seorang Ahli Gizi perlu untuk belajar di Program Studi Gizi. Tersedia Program Studi Gizi level D III, S-1 dan S-2. Apa yang harus dipertimbangkan untuk memilih level tersebut? Tentunya tergantung kebutuhan. Yang jelas Kurikulum Program Studi DIII menerapkan lebih banyak praktek daripada teori (praktek : teori = 60 : 40). Hal itu menyebabkan lulusan Prodi DIII Gizi lebih terampil dalam hal praktek. Ini mendukung lulusan cepat untuk mendapatkan pekerjaan Lulusannya disebut Ahli Madya Gizi . Untuk meningkatkan karir? Ahli Madya Gizi bisa melanjutkan kuliahnya ke S1 Gizi , S1 Kesehatan Masyarakat , S1 Teknologi Pangan atau jurusan lain tergantung kebutuhan bidang yang dibutuhkan. Tidak berhenti sampai disitu , dapat dilanjutkan lagi ke S-2 Gizi, S-2 Kesehatan Masyarakat , S-2 Ilmu Pangan , S-2 Teknologi Pangan atau S-2 jurusan lain. Program Studi S1 Gizi lebih banyak menerapkan teori, lebih bersifat akademik. BAGAIMANA CARA MENENTUKKAN TEMPAT KULIAH YANG BAIK ? Ada beberapa faktor yang harus diperhatikan untuk menentukkan tempat kuliah yang baik . 1.Program Studi tersebut telah terdaftar di Kopertis untuk Perguruan Tinggi. Swasta ( dapat di lihat di alamat “evaluasi.dikti.go.id) 2.Sampai dengan saat ini Program Studi tersebut memiliki ijin penyelenggaraan Program Studi 3.Akan lebih baik lagi kalau Program Studi tersebut telah terakreditasi oleh BAN PT 4.Biaya terjangkau, baik dalam besaran maupun cara pembayaran 5.Lokasi yang mudah dijangkau 6.Fasilitas yang dimiliki 7.Pengalaman institusi dalam mengelola pendidikan yang terkait 8.Dll Diantara persyaratan tersebut diatas , ada satu hal yang harus dicermati yaitu“AKREDITASI” . PENTINGKAH ITU ? Ya, ‘Oleh karena itu saran saya carilah Perguruan Tinggi yang telah terakreditasi BAN PT sehingga nantinya pada saat anda lulus tidak harus dipusingkan dengan verifikasi pihak perusahaan dan pertanyaan – pertanyaan tentang status Akreditasi kampus tempat kita belajar, bahwa untuk diketahui saja di beberapa instansi status Akreditasi adalah menjadi salah satu syarat bahwa seorang karyawan itu diterima atau tidak, biasanya memang untuk orang-orang Ahli Kesehatan hal tersebut sangat wajar karena dia akan berhubungan dengan kesehatan dan nyawa manusia lainnya. Di Jakarta ada salah satu Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) yang menyelenggarakan Program Studi DIII Gizi, STIKes tersebut adalah STIKes MH. Thamrin yang berlokasi dijalan raya pondok gede kramat jati Jakarta Timur . STIKes nya berdiri Tahun 2005, tapi Prodi DIII Gizi nya telah berdiri sejak Tahun 1989. Sebelum Tahun 2005 dikenal dengan Akademi Gizi MH. Thamrin. Saat itu dibawah binaan Departemen Kesehatan, telah terakreditasi dua kali oleh Departemen Kesehatan dengan nilai “B”. Sejak Tahun 2005 Akademi Gizi MH. Thamrin bergabung dengan Akademi-Akademi Kesehatan di lingkungan MH. Thamrin menjadi STIKes MH. Thamrin. Lokasinya sangat strategis , mudah dijangkau dan dilalui oleh Angkutan umum dari atau ke Kampung Rambutan. Dilihat dari sejarah prodi DIII Gizi yang sangat tua, maklum saja kalau Prodi D III Gizi MH. Thamrin telah memenuhi persyaratan tempat kuliah yang baik seperti disebutkan diatas danProdi D III Gizi MH. Thamrin telah meluluskan 21 angkatan dengan kurang lebih telah meluluskan 1250 orang Ahli Madya Gizi. Alumni tersebut kini telah menyebar keseluruh pelosok negeri Indonesia bahkan beberapa keluar negeri dan mereka telah bergabung dengan Rumah Sakit (RSCM, RS. Gatot Subroto , RS. Haji, RS. POLRI, RSUD Pasar Rebo, dll), Perusahaan industri makanan / minuman (KALBE , Anlene , Pocari Sweet,dll), Penyelenggaraan Makanan/ perusahaan bidang jasa boga tipe B (PT. Gobel Dharma Sarana karya atau D’ESTRO Catering , PT. Pangan Sari ,PT Indocater,dll) Puskesmas, industri food suplement, LSM (Hellen Keller Indonesia dll), bahkan ada yang telah mampu berwiraswasta. APA SIH YANG DIPELAJARI DI PROGRAM STUDI GIZI ? Sesuai dengan lapangan kerja yang akan dituju, maka Program Studi D III Gizi MH. Thamrin mengajarkan ilmu yang intinya adalah sebagai berikut : 1.Di tingkat I mahasiswa diperkenalkan untuk mengenal ilmu gizi pangan dan kesehatan . Ilmu itu akan mengantarkan mahasiswa : -Mengenal bermacam – macam sumber daya pangan di Indonesia & luar negeri yang dapat dikembangkan untuk memenuhi gizi dan kesehatan -Memahami cara menentukan mutu bahan pangan sehingga tidak keliru dalam memilih bahan pangan -Memahami cara mengolah bahan pangan tersebut menjadi pangan yang bervariasi menarik, enak, bergizi dan bermutu, yang disertai dengan seni kuliner -Mengenal zat gizi makro (zat gizi yang dibutuhkan dalam jumlah banyak) dan zat gizi mikro ( zat gizi yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit ), maupun zat fungsional yang dapat meningkatkan kesehatan (fungsional food) 2.Di Tingkat II , akan diajarkan ilmu yang mengantarkan mahasiswa : -Cara menghitung kebutuhan zat gizi yang di sesuaikan dengan umur dan aktifitasnya sehingga mahasiswa akan memahami cara mengolah makanan untuk bayi dan balita agar tetap sehat, akan dapat mengajarkan kepada remaja , ibu hamil , ibu menyusui, orang tua dan olah ragawan untuk tetap sehat dan energik dengan mengolah dan mengatur pola makan -Mempelajari dan mengembangkan makanan diet untuk berbagai macam penyakit. -Melakukan inovasi penyelenggaraan makanan banyak ( wirausaha di bidang Catering diet) -Cara melaksanakan penapisan gizi (Nutritional Screening) pada klien / pasien dan kelompok masyarakat -Cara menentukan status gizi secara antropometri , konsumsi makanan, biokimia , klinis. 3.Di Tingkat III , mahasiswa diantarkan untuk dapat : -Menganalisa zat gizi pangan -Memahami penerapan manajemen untuk pangan melalui sistem GMP , HACCP dan ISO -Memberikan penyuluhan dan konseling gizi dalam kegiatan promosi kesehatan , pencegahan penyakit dan terapi gizi dengan menggunakan media dan teknologi informasi -Melakukan pengkajian gizi ( Nutritional Assessment ) diagnosis gizi pasien, Intervensi gizi , monitoring dan evaluasi asupan gizi pada klien / pasien. -Dan yang terakhir yaitu mahasiswa diantarkan untuk siap kerja dengan cara Praktek Kerja Lapangan di Institusi – institusi yang terkait ( Rumah Sakit, Puskesmas , Institusi Penyelenggaraan Makanan / Catering, kunjungan ke industri makan, bergabung bersama jajaran pemerintah daerah (PEMDA) untuk berlatih mengidentifikasi dan mengatasi permasalan gizi daerah setempat. NAMA MAHASISWA PRODI GIZI UNTUK BEASISWA PEMDA NO NAMA NIM SEMESTER IPK 1. Dina Nurrannisa 120111023 II 2. Ratih Mefiani 120111019 II 3. Satrio Hadi Prabowo 120111017 II 4. Siti Nur Fatiah 120101058 IV 5. Suwanda 120101019 IV 7. Putri Ambar Diwanti 120101030 IV 8. Friska Ariyani 120101045 IV 9. Bintarta Wijaya 120101024 IV 10 Fitryani 120091023 VI
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H